Lensaberita.online – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palembang adalah Kgs. M. Ridwan Nawawi, S.Pd.I., M.M melakukan audiensi dengan Pj Walikota Palembang Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E bertempat di Kantor Walikota, Rabu (5/2/2025).
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palembang adalah Kgs. M. Ridwan Nawawi, S.Pd.I., M.M mengatakan, hari ini pihaknya melakukan adiensi dengan PJ walikota Palembang. Pertama tujuannya untuk menyambung tali silaturahmi.
“Kemudian, kedua kami melaporkan kegiatan-kegiatan Baznas apa yang sudah dilakukan, program-program apa, capaian-capaian Baznas supaya tidak miskomunikasi,” ujarnya.
“Alhamdulillah sudah kami laporkan itu perkembangan, program dan ke mana dana zakatnya disalurkan, termasuk prestasi Baznas secara lengkap,” ujarnya.
Terakhir, sambung Ridwan, pihaknya minta dukungan dari beliau untuk menyambut Ramadan yakni Baznas Award, yakni kita memberi penghargaan kepada para pemberi zakat.
“Kita juga minta dukungan zakat tukin, menggalakkan para pejabat-pejabat minta dukungan terkait zakat para pejabat. Jadi bulan puasa kan selama ini kan tukin ini tidak kita potong, para pejabat ini memberikan zakat tukinnya, selama ini yang dipotong kan zakat profesi gaji. Dengan harapan ada surat edaran dari pak PJ Walikota, kepada para pejabat untuk Ramadan ini zakat tukinnya itu dislaurkan di baznas. Karena kita targetkan bulan puasa khusus puasa ini pendapatan khusus bulan puasa ini Rp 2 Miliar. Mudah-mudahan tercapai kalau tahun kemarin kan Rp 1,2 miliar, itu lebih dari target level Rp 1 miliar. Target tahun ini Rp 2 Miliar,” katanya.
Ketiga, sambung Ridwan, pihaknya meminta dukungan dengan pak PJ Walikota terkait perusahaan-perusahaan di daerah yang di Palembang ini agar karyawan-karyawannya menyalurkan zakat ke Baznas baik daerah BUMD maupun swasta. Tapi kami tidak bisa memaksa karena himbauan. Supaya sinergi dengan Baznas, dan programnya kolaborasi dengan baznas.
“Terkahir kami minta dukungan pak wali terkait masjid, mushola dan sekolah-sekolah untuk membentuk UPZ. Masjid mushola, dan dan sekolah membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Jadi mereka mengumpulkan nanti dikumpulkan di Baznas,” bebernya.
“Jadi setiap masjid, mushola dan sekolah-sekolah di Palembang ini agar membentuk UPZ, pengumpul zakat infaq shodaqoh. Jadi mereka mengumpulkan, masjid ini Ramadhan itu kan kadang membuat panitia zakat nah itu tidak dibolehkan. Jadi harus diatur dalam undang-undang itu harus dia sebagai unit pengumpul zakat itu bagian dari Baznas, itu nanti kita SK kan. Jadi masjid maupun mushola maupun di sekolah-sekolah negeri dan swasta itu mengumpulkan zakat fitrah, selama ini kan sekolah-sekolah masing-masing mengumpulkan zakat. Kami tidak akan mengambil, tapi kita ingin tau penyalurannya. Jadi mereka terdata dan kami bisa mengontrol. Selama ini tidak terkontrol. Jadi ada laporan. Tapi dengan adanya UPZ maka pertanggungjawabannya nyambung ke pusat langsung ke Jakarta namanya sistem informasi Simba. Jadi sekarang ini sudah transparan, apapun bisa ngecek secara online dana berapa terkumpul, dan tersalur kemana. Memang ketat, tapi bagus meminimalkan penyelewenangan. Yang ditakutkan dana zakat itu tidak tau siapa penerimanya. Itu ada SOP penerimanya. Ini renstra, itu standar operasional pengajuan. Sudah diatur dalam namanya RKAT itu rencana anggaran tahunan. Kalau pemerintah itu APBD tahun 2025 direncanakan di 2024, tahun 2026 itu direncanakan tahun 2025. Apa capaian. Tahun 2024 Alhamdulillah kami target Rp 7,8 miliar terkumpul Rp 8,2 miliar. Dan tahun 2025 ini kami target Rp 11 miliar, alhamdulillah artinya orang-orang percaya. Kalau pajak itu wajib. Kalau zakat ini keikhlasan. Artinya ada kenaikan artinya ada kepercayaan. Kalau orang percaya dan yakin, pasti mereka datang menyalurkan zakatnya,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Alhamdulillah ASN di lingkungan Pemkot Palembang sudah 60 persen penyaluran zakatnya di baznas. Sekarang ini masih dipegang oleh dinas kesehatan yang paling tinggi untuk zakatnya perumda, dulu PDAM, kedepan bisa tahun ini dinas pendidikan. Karena Dinas Pendidikan kan guru paling banyak sekarang ini Dinas Pendidikan sudah hampir Rp 50 juta yang dulunya cuman Rp 7 juta. Bahkan ditargetkan dengan pendidikan itu paling kecil kalau bayar 70% guru-gurunya itu di angka sekitar Rp 300 juta sebulan. Guru ada sekitar 6.000 ASN ditambah PPPK itu bisa 10 ribu guru. Tapi harus diingatkan. Zakat ini kewajiban bagi yang mampu. Janji Allah siapa yang berinfaq, berzakat, bersedekah akan dibalas berkali kali lipat.
“Himbauan saya berharap kepada kaum muslimin dan muslimat perlu diketahui kalau harta yang didapat,harta yang diperoleh adalah titipan Allah, semua akan kembali kepada Allah. Kita hanya dititipi, pada dasarnya bukan pemilik. Harta yang kita dapat ada hak orang lain sebesar 2,5 persen, dan harta itu akan Allah kembalikan lagi,” bebernya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dana yang terkumpul di baznas ini digunakan untuk membantu masyarakat Palembang dalam hal kesehatan. Kemudian Palembang cerdas membantu masyarakat Palembang dalam hal pendidikan, kemudian membantu hal dalam permodalan. Selanjutnya, Palembang taqwa kegiatan-kegiatan keislaman seperti marbot, guru ngaji dan lainnya. Kemudian membantu kegiatan-kegiatan membantu bencana, bencana kebakaran, banjir, angin puting beliung rumah roboh apalagi kecelakaan dan lain-lain.
“Syarat untuk mendapatkan bantuan dari Baznas Palembang adalah warga Palembang. Orang miskin yang langsung kita survei, hasil survei dianalisa tim penyaluran,jadi penerima bantuan harus sesuai kriteria yang ditetapkan,” pungkasnya.
(Yuli)