Labuan Bajo – Lensaberita.online,-
Uskup baru Labuan Bajo merayakan misa pontifikal di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo. Ribuan umat menghadiri misa Pontifikal ini
Dalam kotbahnya Uskup Mgr. Maksimus Regus menyampaikan bahwa sesuai Motto saya “Ut Mundus Salvetur Per Ipsum
(Supaya Dunia diselamatkan Olehnya).
Mgr Maksi menjelaskan bahwa keselamatan adalah isu utama dalam agama-agama. Hari ini agama-agama baik yang besar maupun yang kecil semuanya memiliki klaim dan skema tentang keselamatan. Keselamatan menjadi materi dan propaganda agama-agama.
Sambil melepaskan keresahan-keresahan dari benak kita di perjalanan awal keuskupan Labuan Bajo ini saya mengajak kita meresapkan kemabli kedalam hati kita pesan sentral iman kita melalui motto episkopal yaitu supaya dunia diselamatkan olehNya, Sabtu (02/11/2024).
Dalam potongan kecil percakapan Yesus dan Nikodemus. Hal ini memberi makna pada propaganda keselamatan ini. Saya menawarkan tiga gagasan berikut. Dalam kitab suci atau dalam pandangan umum bahwa dunia yang bersentuhan dengan keselamatan dibicarakan dalam dua sudut pandang berbeda.
Pada sudut pandang pertama dunia ini bukan sekedar latar kosong. Dunia mengandung cita rasa keilahian. Dunia memiliki nilai sakralitas sebagai yang suci. Setiap didalammnya memancarkan kehadiran ilahi. Bahkan manusia sebagai makluk istimewa disebut segambar dengan Allah.
Secitra atau segambar adalah titel umum semua manusia dan lebih penting dibelakang itu terungkap posisi hati Tuhan yang tidak pernah berubah bahwa dia begitu mengasihi manusia. Pada sudut pandang kedua kadang seluruh ciptaan mengeram, menangis, merintih menantikan pembebasan dari berbagai bentuk kerusakan dan kehancuran.
Dunia ini yang indah jatuh kedalam kekacauan dan ketidakpastian akibat dosa. Menimbulkan penderitaan fisik dan penindasan moral. Seperti bola biliar tanpa arah.
Dunia mengelinding melabrak nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Dunia terus dihantui oleh berbagai macam ceritra-ceritra kelam seperti perdagangan manusia, kerusakan alam, konflik, peperangan, bahkan ditingkat pribadi banyak orang mengabaikan integritas demi ambisi dan mengusai segala sesuatu. Orang terjebak dalam mental ini. Dengan prinsip jika saya mengusai semuanya mengapa harus sedikit.
Cara pandang ketiga mengungkap dunia membutuhkan keselamatan. Dimana semesta dan manusia memerlukan penebusan menyeluruh, holistik. Keselamatan ini bukan sekedar bersifat eksternal melainkan perubahan internal yang mendalam. Membawa perdamaian dalam relasi antar manusia dengan alam dan dengan Tuhan. Ini bukan pengalaman individu, orang per orang tetapi sebuah peristiwa kosmis yang mencakup seluruh ciptaan. Memulihkan bagian-bagaian yang terpecah dalam kehidupan kita.
Dari percakapan Yesus dan Nikodemus Allah mendekati manusia dengan dua cara yaitu pertama dengan keadilannya, dengan hukum dosa-dosa dan kedua dengan cintanya dengan membayar dosa-dosa kita. Keselamatan adalah ikhtiar keselamatan bukan penghukuman. Keselamatan adalah inisiaif Allah sendiri bukan produk pengetahuan manusia yang terbatas.
Yesus datang untuk menunjukkan kasih yang nyata bukan palsu apalagi hanya sekedar pertunjukkan otoritas. Yesus datang bukan untuk memerintah tetapi untuk melayani. Keuskupan ini lahir karena keselamatannya. Terlihat super premium di mata dunia sekaligus super prioritas di benak Tuhan.
Yesus melakukan tindakan dengan jalan kesederhanaan dan kelemahan. Kesederhanaan bukan sebuah kekalahan. Kesederhanaan untuk mengubah dunia dengan daya tahan jangka panjang.
Kesederhanaan ada tiga bentuk pertama sebagai jalan sunyi menolak melakukan sesuatu atau membatasi menikmati sesuatu yang dapat merusak diri kita, orang lain dan komunitas. Kedua sebagai jalan pemberian diri bagi sesama. Jalan pelayanan cinta bahkan sampai terluka. Ketiga adalah jalan pengosongan diri seperti Yesus yang tersalib. Dunia ini akan selamat hanya melalui keserhanaan sebagai pilihan hidup kita bersama.
Ketua umum panitia tahbisan Uskup baru Labuan Bajo sekaligus Sekda Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo dalam kata sambuatannya menyampaikan atas nama panitia kami mengucapkan profisiat kepada Mgr. Maksimus Regus yang pada hari kemarin sudah ditahbiskan sebagai uskup.
“Rangkaian pentahbisan sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 12 Oktober 2024 yang lalu dimulai dengan acara penjemputan. Selama beberapa minggu terakhir ada beberapa kegiatan menjelang tahbisan uskup baru antara lain kegiatan ekologis, dan kegitan sosial karitatif serta kegiatan bedaha buku yang dipimpin langsung oleh Mgr. Maksimus Regus. Tiga hari terakhir melaksanakan Vesper agung, tahbisan uskup baru dan ditutup dengan misa pontifikal hari ini,” katanya.
Ia menyampaikan atas nama panitia mengucapakan terima kasih kepada para uskup, para imam, biarawan dan biarawati dan para undangan baik dari unsur pemerintah dan para donatur dan seluruh umat. Mohon maaf bila ada pelayanan kami sejak vesper Agung dan sampai hari ini ada hal yang tidak berkenan kami mohon maaf. ungkapanya. Ia berharap dan memohon doa seluruh umat agar karya pelayanan bapa uskup Mgr Maksimus Regus dapat di berkati oelh Tuhan.
Hal senada disampaikan oleh Mgr. Maksimus Regus dalam kata sambuatannya dihadapan seluruh seluruh umat menyampaikan bahwa “ada bersama dengan anda semua sepanjang tiga hari mulai vesper agung dan bahkan waktu sebelum itu adalah sebuah berkat yang tidak ternilai. Ini adalah pengalaman spiritual, pengalaman sinodal jalan bersama yang tidak pernah saya lupakan.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi fondasi atau landasan bagi kita semua untuk berjalan bersama sebagai Gereja Kristus untuk membangun tubuh Kristus yang satu dan sama dengan tugas-tugas kita masing-masing. Terima kasih untuk semua yang telah berpartisipasi teristimewa seluruh panitia yang bekerja dalam semangat persaudaraan, keterbukaan, dan saling pengertian sehingga kita semua secara bersama-sama bisa menikmati hari- hari yang penuh berahmat ini dengan penuh suka cita,” ungkapnya.
Uskup Labuan Bajo Mengumumka Susunan Kuria Keuskupan Labuan Bajo
Pada misa Pontifikal ini Mgr. Maksimus Regus mengumumkan susunan kuria keuskupan Labuan Bajo. “ Saya sudah menerima surat dari Vatikan agar segera membentuk badan Kuria Keuskupan Labuan Bajo maka saya menetapkan Romo Richardus Manggu sebagaai Vikaris Jendaral Keuskupan Labuan Bajo. Romo Fransiskus Nala Kartijo Udu sebagai sekretaris Jendral Keuskupan Labuan Bajo, Romo Martinus Wiliam sebagai ekonom Keuskupan Labuan Bajo, Vikaris episkopal Labuan Bajo wilayah kevikepan Labuan Bajo Romo Yuvensius Rugi, Vikaris Episkopal Wilayah Kevikepan Pacar Romo Didimus Mbembo, Vikaris Episkopal Kevikepan Wae Nakeng Pater Yeremias Bero.
“Mgr Maksimus Regus menambahkan bahwa untuk badan yang lain akan diumumkan dalam waktu dekat,” katanya.
(Vinsensius Patno)