Lensaberita.online, Jambi – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau jalan rusak. Kali ini, jalan rusak yang dicek adalah jalanan di Provinsi Jambi.
Jokowi mengecek jalan rusak di ruas Kota Jambi-Sungai Gelam, Muaro Jambi, dengan menumpang mobil sedan berpelat ‘Indonesia 1’. Dalam pengecekan itu, Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hingga Gubernur Jambi Al Haris.
Tidak hanya menggunakan mobil, Jokowi dan rombongan juga berjalan kaki menyusuri jalanan yang rusak parah. Tampak jalan tersebut tidak beraspal dan tidak rata. Beberapa lubang juga terlihat dipenuhi genangan air.
“Rusak parah wong udah merasakan sendiri,” kata Jokowi saat ditanya apakah jalan yang dilaluinya tergolong rusak parah, di Jambi, Selasa (16/5/2023).
Jokowi merinci, di Provinsi Jambi, 4.600 km jalan kabupaten dan kota yang rusak. Kemudian, untuk jalan provinsi, ada 250 km jalan yang rusak. Sementara untuk jalan nasional, Jokowi mengatakan ada 130 km jalan yang rusak.
“Ini di Provinsi Jambi ini kan memiliki sembilan kabupaten, 2 kota, yang kalau kita lihat datanya itu untuk jalan kabupaten ada 10 ribu km, yang rusak kurang lebih 4.600. Hampir separo yang rusak jalan kab dan kota. Kemudian jalan provinsi ada 1.030 km yang rusak 250 kilometer, 25%, seperempatnya,” tutur Jokowi.
“Jalan nasional ada 1.300 (km) yang rusak 130 (km),” imbuhnya.
Jokowi menekankan pentingnya perbaikan jalan, terutama jalan logistik dan jalan produksi. Karena itu, lanjutnya, jalan tersebut harus segera diperbaiki.
“Kalau ndak, yang namanya jalan logistik itu sangat penting sekali, yang namanya jalan produksi itu sangat penting sekali sehingga itu yang didahulukan apalagi rusak parah. Harus segera dikerjakan,” kata dia.
Jokowi pun menjelaskan perihal sinkronisasi perbaikan jalan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Jambi. Jokowi menuturkan, sejatinya pemerintah daerah sudah memiliki porsi masing-masing. Namun sayangnya hingga saat ini masih banyak jalan provinsi ataupun jalan kabupaten/kota yang belum selesai diperbaiki.
“Yang rusak ini banyak, dikerjakan daerah, dikerjakan pusat, tetep belum selesai. Ini harusnya dikerjakan daerah semua, provinsi sendiri, kabupaten sendiri, tapi karena memang jalan di seluruh Tanah Air yang bagiannya kabupaten, kota, dan provinsi ini. Tadi kan saya sampaikan separuhnya ya dikerjakan bareng-bareng belum tentu selesai. Mungkin ini dalam waktu dua tahun, tiga tahun lah kita akan kejar secepatnya,” papar Jokowi.
Jokowi menuturkan, jalan rusak ini juga sudah didata oleh pemerintah. Dia pun memastikan akan segera memperbaikinya.
“Itu berdasarkan data dari Kemen PU, data yang saya miliki, dari masyarakat dan tadi juga dari dikonfirmasi ke Pak Gub, ke Pak Bupati semuanya dan kita yang paling penting langkah perbaikan harus dilakukan,” tutur Jokowi.
(JP)