Palembang, LensaBerita.Online,-
Sebanyak 20 SMK Swasta di Kota Palembang mengikuti kegiatan Pendampingan Perencanaan Berbasis Data Pada Satuan Pendidikan bertempat di aula SMKN 6 Palembang, Jumat (10/11/2023).Kegiatan ini adalah program dari Direktorat SMK, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Mondyaboni, S.E.,S. Kom.,M.Si mengatakan,pihaknya berterima kasih kepada Direktorat SMK serta Kepala SMKN 6 Palembang yang sudah memfasilitasi kegiatan ini.
Kemendikbudristek telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia. Rapor Pendidikan adalah sebuah platform yang menyajikan hasil Asesmen Nasional dan data lain tentang capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi. Dengan adanya platform Rapor Pendidikan, satuan pendidikan dan pemerintah daerah dapat mengidentifikasi tantangan pendidikan di satuan pendidikan dan menjadikannya bahan untuk refleksi, sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data.
“Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat melalui perencanaan berbasis data. Perencanaan Berbasis Data menjadi strategi penting dalam mengubah perilaku perencanaan dan penganggaran untuk pemulihan dan transformasi pembelajaran,” ujarnya.
Lebih lanjut Mondyaboni menjelaskan, Perencanaan Berbasis Data adalah suatu rangkaian langkah yang berhubungan dengan perencanaan suatu kegiatan dalam rangka untuk membenahi atau meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Satuan Pendidikan sangat penting Menyusun perencanaan berbasis data. Data yang digunakan untuk perencaan Pendidikan dapat digunakan satuan Pendidikan. Rapot Pendidikan dapat digunakan oleh satuan Pendidikan untuk menjadi bahan refleksi sehingga menjadi acuan perbaikan mutu yang dituangkan dalam ARKAS.
“Program kegiatan sekolah yang diawali dari membaca data agar dalam membuat program kegiatan Perencanaan berbasis data adalah tangung jawab sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang tercermin dalam rapor pendidikan. Perencanaan berbasis data bertujuan untuk mencapai peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan melalui rapor pendidikan,” bebernya.
“Saya berharap Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah harus merubah budaya lama, sudah saatnya perencanaan disusun berdasarkan data yang dihasilkan dari rapot Pendidikan sehingga apa yang direncanakan benar-benat merupakan perbaikan dari akar permasalahan yang terjadi sehingga Visi Indonesia tahun 2045 menjadi negara berdaulat, maju, adil dan makmur, dengan kualitas SDM dapat di wujudkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 6 Palembang yang juga sebagai narasumber, Seriyani, S. Pd, mengatakan, pada kegiatan ini dia memberikan materi apa yang bisa dimanfaatkan dengan adanya Pendampingan Perencanaan Berbasis Data Pada Satuan Pendidikan.
Ketika kepsek membuka raport pendidikan itu bisa memahami apa yang akan dilaksanakan dan bagaimana memperbaiki kekurangan di sekolah mulai dari proses pembelajaran, kegiatan siswa guru sampai dengan teknis evaluasi nya.
“Intinya memberikan motivasi kepada kepala sekolah.Sebenarnya penilaian raport pendidikan sekolah sudah bagus dari 70 SMK, namun ada 20 sekolah yang belum sempurna membuka. Jadi kita ingin membuka mindset kepala sekolah agar kegiatan di sekolah itu berbasis raport pendidikan,” katanya.
Seriyani menjelaskan, sebetulnya direktorat itu sudah memfasilitasi. “Kalau kita membuka raport pendidikan artinya kita betul-betul tahu pemetaan dari sekolah kita ini mana yang harus di up, mana yang kurang akan kita tambah. Ketika kita membuat ARKAS, maka kita tidak sembarang. Kita membuat berdasarkan kebutuhan sekolah pada saat ini,” ucapnya.
“Peserta kegiatan ini adalah kepala SMK swasta sebanyak 20 orang.Pesertanya kepala sekolahnya yang dianggap belum sempurna membuka raport pendidikannya. Mungkin sudah membuka tapi belum diteliti secara detail. Kalau membuka sudah pasti sudah semua, cuman dipahami atau belum,” tuturnya.
“Harapannya mereka yang ikut kegiatan ini mereka memperbaiki kinerja dengan berdasarkan raport pendidikan. Jadi mana yang merah akan diperbaiki . Jadi kita itu berjalannya itu ada arah atau tidak asal-asalan,” tambahnya.
Seriyani menjelaskan, kegiatan ini tujuannya supaya mereka lebih mengupgrade diri. Tapi pastinya direktorat juga punya penilaian mungkin ketika dibuka ada bagian yang belum pernah tersentuh.
“Biasanya rapot merah itu ya belum diperbaiki mungkin tahun lalu merah tahun ini juga tetap merah. Contohnya misalnya paling banyak itu di kurikulum. Sebenarnya di guru tenaga kependidikan (GTK) apalagi swasta. Karena swasta punya kesulitan untuk mencari SDM dan segala macam, apalagi dengan jurusan yang tertentu,” bebernya.
“Kita di sini praktek agar lebih baik. Karena kita sudah membuka semua dari ARKAS sudah sesuai dengan raport mutu pendidikan. Kurikulum kita sudah menyesuaikan dengan rapot mutu. Maka kita terpilih sebagai best practice-nya untuk memberikan motivasi. Kemudian juga sebagai narasumber bagaimana cara membukanya, bagaimana untuk memperbaikinya, bagaimana hubungannya. Itu saya sampaikan di sini. Saya menghubungkan proses pembelajaran dengan literasi renumerasi. Bagaimana kita kolaborasi dengan diferensiasi, apa yang dibutuhkan nanti muncul kekurangan nanti kita ajarkan. Nanti tahun yang akan datang kalau kita sudah lakukan itu insyaallah tidak merah lagi raportnya. Tapi kalau dibiarkan saja, tidak kita sentuh, tidak kita anggarkan maka yang merah terus,” pungkasnya.
(Yuliana)