Pasuruan, lensaberita – Proyek pemeliharaan berkala jalan Jetak-Dayurejo yang dikerjakan CV Dua Bersaudara diduga asal jadi. Pasalnya, salah satu pekerjaannya, yakni pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dikerjakan tanpa menggunakan molen pengaduk.
“Tangkinya bocor,” ungkap salah satu pekerja kepada awak media pada Jumat (13/9) pagi.
Dirinya mengatakan jika bocornya tangki/tabung molen itu diketahui saat awal pekerjaan TPT.
Menanggapinya, anggota L-KPK Pasuruan, Kusnadi pun angkat bicara terkait hal tersebut. Dirinya sangat menyayangkan apabila proyek yang menyerap anggaran sebesar Rp 3,5 milyar itu tidak diawasi secara benar oleh pihak terkait.
“Pengawasan proyek sangat penting dilakukan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan,” kata Topan (sapaan akrab Kusnadi).
“Meminimalisir kesalahan dan pelanggaran serta memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar,” lanjutnya.
Bahkan, pihaknya berencana akan melayangkan aduan terkait hal ini.
“Nanti kita buatkan aduan, biar kontraktor tidak seenaknya sendiri,” cetusnya.
Terpisah, Kasi Pemeliharaan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Lutfi, ketika dikonfirmasi melalui perpesanan whatsapp menyampaikan jika pihaknya sudah menyampaikan teguran.
“Nggih maturnuwun infonya mas, sudah kami tegur untuk pakai molen,” kata Lutfi.
“Untuk selanjutnya harus pakai molen,” lanjutnya.
Masih Lutfi, “Info dari konsultan mulai cor hr senin kmrn, bukan 20 hari mas. Sebelumnya pekerjaan penggalian.”
(Tim)