Banyuwangi,Lensaberita.online-Pesatnya pembangunan segala bidang di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, sepertinya masih meninggalkan masalah. Salah satunya terkait kualitas, yang berimbas pada usia bangunan.
Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan plengsengan yang satu paket dengan pintu air, di Dusun Krajan Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi
Sangat disayangkan bangunan plengsengan yang baru selesai tahun 2022 yang bersumber dari Dana APBD Kabupaten Banyuwangi, kini telah ambruk porak poranda proyek tersebut diduga proyek siluman karena dilokasi tidak terpasang papan informasi kegiatan
Kondisi ini membuat warga setempat resah. Apalagi fungsi plengsengan ini memang cukup berpengaruh guna mencegah longsornya tanah akibat tergerus air sungai, bukan cuma itu bangunan pintu airnya pun saat ini kindisinya memprihatinkan pilar pintu air tersebut sudah longgar hampir roboh.
Saat dimintai keterangannya warga mengatakan,” Kami sangat kecewa dengan pekerjaan pemerintah daerah padahal bangunan ini loh masih baru tahun 2022 kemarin sudah ambruk padahal debit air normal mas. Ambruk nya bangunan ini bukan faktor alam tetapi ambruk sendiri kualitas bangunanya itu kurang kuat,” ucap warga
Kejadian ini membuat ketua FRB Irfan Hidayat SH.MH., merasa geram karena menilai plengsengan adalah penting, berguna untuk menahan longsoran tebing sepadan sungai, juga mengurangi rembesan yang dapat mengurangi debit volume air. Sudah ambruk, padahal bangunan ini baru dikerjakan di tahun 2022 ,”ucapnya. 18/10/2023
Irfan juga menyampaikan ke kecewaannya terhadap proyek bangunan yang dikerjakan pemerintah daerah diduga tidak berkualitas,padahal bangunan plengsengan ini dibiayai dari APBD, dari uang rakyat kok sudah rusak dan ambrol saya juga menduga didalam proyek bangunan plengsengan dan pintu air ini ada aroma korupsi
Dikesempatan yang sama wakil ketua FRB Agung B, juga mengatakakan kepada awak media,” Saya menginginkan agar pengawas proyek bisa tegas dan tidak takut terhadap para kontraktor nakal, yang mengerjakan proyek dengan asal-asalan dan kurang bagus kualitasnya, bila pengawas takut mengambil tindakan, sama halnya membiarkan terjadinya korupsi di proyek tersebut,”tegasnya