Penerimaan Peserta Didik Baru Ibaratkan Pasar Musiman di Dunia Pendidikan 

  • Bagikan

Penulis Opini: Agung Bramantyo Ketua KPB, Pada Kamis 20/6/2024

Opini-Lensaberita.online|Kepala Dinas Pendidikan harus lebih tegas dalam memantau  penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024 perlu diperketat untuk menghindari terjadinya kecurangan. Hal itu dilakukan mengingat banyaknya isu yang beredar jika banyak peserta didik yang memindahkan alamat rumah ke tempat sekolah tujuan hanya untuk mengejar zonasi

Hal ini bukan lagi menjadi rahasia umum, di setiap memasuki tahun ajaran baru atau yang dikenal dengan istilah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),  sering dijadikan ajang titip menitip dan juga mengejar zonasi terutama untuk sekolah negeri yang menjadi incaran banyak masyarakat

Menelisik dari tahun-tahun sebelumnya, korban PPDB selalu ada. Keinginan orang tua untuk mendaftarkan anaknya di sekolah negeri masih sangat tinggi, bukan hanya ada keringanan soal biaya saja, melainkan sekolah negeri memang selalu menjadi sekolah primadona.

Banyak persoalan- persoalan pihak sekolah yang terjerat dalam hukum cuma karena bermain di PPDB,siapakah yang harus disalahkan, sistemnya atau pelaku-pelaku penitipan siswa dan oknum tenaga pendidik yang ikut andil di dalamnya. Karena dari setiap kejadian PPDB, pasti ada yang dikorbankan dan ada yang menikmati hasil pendaftaran.

Kita bisa melihat pelaku penitipan siswa bukanlah orang yang tidak paham aturan, melainkan mereka yang berperan dan punya jabatan yang hanya bisa membawa siswa titipan. Jadi tidak heran, jika ada istilah penikmat uang pelicin ialah si pemilik kebijakan

“Serta aturan hanyalah aturan, yang menentukan tetaplah si pemilik kebijakan.

Di Satu sisi pihak sekolah juga kewalahan dengan membludaknya siswa titipan. Kondisi ini semakin menggambarkan semakin kusutnya PPDB karena telah diperparah dengan adanya ‘kolaborasi bersama titipan-titipan dari oknum-oknum pejabat.

Esensi dari nilai-nilai pendidikan seperti kejujuran tak berdaya menahan gempuran yang punya kuasa, punya jabatan, dan punya pengaruh untuk mengubah sistem sehingga yang terjadi siswa titipan

“Sangat menyedihkan dunia pendidikan kita ini. Sampai-sampai  terdengar suara angin, Wani Piro?.

Pemicu acak-acakannya PPDB juga karena sistem zonasi tak diikuti dengan penyiapan sarana pendidikan yang memadai. Pemerintah seolah memaksakan dan tak siap. Begitu banyak sekolah SD negeri, namun hanya ada beberapa sekolah SMP negeri. Begitu juga dengan SMA.

Semua yang terjadi di Dunia Pendidikan ini adalah ulah dari oknum-oknum yang mempunyai kebijakan.Bagaiman dunia pendidikan kita akan maju kalau sistem nya begin, ya bisa dikatakan pasar musiman di Dunia Pendidikan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *