Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menuntaskan pengangkutan sampah di sejumlah TPS overload. Volume sampah ini melonjak pada H-1 Idul Fitri, jelang dan pasca syawalan, hal ini disampaikan Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso.
Budi menuturkan bahwa volume sampah pada bulan April masih dalam kondisi masih normal kemudian terjadi lonjakan yang cukup drastis pada hari H-1 perayaan Idul Fitri, menjelang syawalan dan pasca syawalan. “Rata-rata bulan April 139 ton per hari tetapi pada hari H-1 252 ton ini dua kali lipat sampah yang ada,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Dijelaskan Budi, bertepatan dengan melonjakkan volume sampah, 3 armada pengangkut mengalami gangguan, sehingga keterbatasan ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah sebab jumlah armada berkurang. “Satu armada ini mengangkut tidak hanya 1-2 sekali rute saja tetapi juga digunakan oleh tim yang berbeda pada pagi dan siang hari, jadi keterbatasan ini memicu penumpukan sampah di 7 titik antara lain Grogolan, Banyurip, Rusunawa, Klego Gang 6 dan Bantaran, Jenggot serta Gamer,” katanya.
Sejak pekan lalu, pihaknya mulai menuntaskan penumpukan tersebut, sampah di Banyurip sudah diselesaikan pada hari Jumat (19/4), Rusunawa pada Sabtu (20/4), Klego Gang 6 pada Minggu (21/4), Jenggot pada Senin (22/4) dan Klego Bantaran pada Selasa (23/4) dengan dibantu oleh DPUPR menggunakan ekskavator. “Intinya kita akan menambah jadwal dan armada dari biasanya namun setelah truk menyelesaikan tugas rutin di titik lain, sebab jika tempat lain ditinggalkan akan terjadi penumpukan lagi di tempat yang lain. Untuk Grogolan pengangkutan normal dengan layanan yang ada, akan kita koordinasikan dengan Dindagkop-UKM, karena untuk titik ini pengambilan sampah tidak hanya DLH, ada satu truk dari Dindagkop-UKM, rencananya setelah Klego Bantaran selesai akan kita perbantukan kembali,” imbuh Budi.
Lebih lanjut, Budi menghimbau agar masyarakat bisa mulai melakukan pengurangan sampah dengan mengelola di masing-masing wilayah. “Kami berharap pemilahan sampah dapat dilaksanakan mulai dari rumah tangga sehingga bisa memperpanjang usia TPA kita. Memang pelayanan pengangkutan sampah kita saat lebaran mengalami luar biasa dan ada keterbatasan jumlah angkutan yang kita punya tetapi itu sebetulnya tidak sebanding dengan kemungkinan potensi masalah jika TPA kita tidak mampu menampung sampah kota Pekalongan,” pungkasnya.