Tangerang, lensaberita Pemerintah kabupaten Tangerang sudah banyak melaksanakan program untuk kepentingan masyarakat seperti halnya gebrak pak kumis, Sanitren, dan lain sebagainya, namun tidak seutuhnya di rasakan masyarakat kampung Bojong pinang RT 007 RW 003 Desa Bunar kecamatan Sukamulya, Senin 7/8/23
Menurut warga yang bernama Maryani di kampungnya sangat kesulitan air bersih, bahkan ketika buang air besar harus di kebun karena tidak mempunyai sarana tersebut.
“Saya harus ke kebon kalau mau berak, pengajuan sudah beberapa kali hanya di foto dan di foto tidak pernah terealisasi, kita disini seperti di anak tirikan”, ucap Maryani sembari menangis.
Lanjut Maryani “Bahkan untuk melaksanakan ibadah sholat saja harus ke sungai untuk ambil wudhu, sementara sungai saat ini air nya hitam, tapi tetap di paksakan karena kewajiban untuk beribadah “, ungkapnya lagi.
Hal senada di sampaikan Iyam yang masih di lingkungan yang sama bahwa memang ada sekitar 5(Lima) rumah yang tidak memiliki sumber Air, sementara air itu pokok utama, sampai beberapa hari tidak mandi.
“Sering banget dari pagi sampai sore tidak mandi karena tidak ada air”, ungkap Iyam sambil menangis tersedu.
Ketika di tanya soal harapan dan keinginan beberapa masyarakat kampung Bojong pinang Desa Bunar kecamatan Sukamulya berharap kepada pemerintah untuk turun langsung jangan melalui RT dan RW lagi, karena menurut warga tidak akan sampai.
“Kami warga Bojong pinang berharap kepada pemerintah turun langsung jangan melalui perangkat Desa lagi, karena kami disini butuh perhatian tentang air karena kami masyarakat tidak mampu, jika kami ada uang ingin sekali membuat sumur”, ungkap seluruh warga sekitar lingkungan.
Saat di konfirmasi Kepala Desa Bunar melalui pesan singkat WhatsApp menyampaikan bahwa “sebulan yang lalu ada beberapa warga ke rumah dan bertemu dengan istri saya dan kebetulan saya lagi ada tugas di luar, dan sudah kami usulkan mudah-mudahan di tahun 2024 terealisasi”, tutur kades.
(Rey)