Tangerang, lensaberita Lagi- lagi kegiatan Perkim menuai sorotan publik, pasalnya di lokasi kegiatan banyak kejanggalan dari mulai pekerja yang tidak kenakan k3 dan tidak adanya pemadatan sehingga Paving yang sudah terpasang tidak rata atau bergelombang, diduga kuat akibat tidak adanya pengawasan dari Dinas terkait, Minggu (26/11/2023).
Saat Tim awak media lensaberita.online sambangi ke lokasi kegiatan (26/11/2023) pekerjaan tinggal beberapa meter lagi, dan yang sudah terpasang di nilai kurang baik.
Menurut salah satu pekerja yang berinisial M bahwa kegiatan ini sudah 8 (delapan) hari dengan panjang 100m dan lebar 3,5 m dan untuk boss nya yaitu berinisial J dari Tapos.
“Panjang 100m dan lebar 3,5m, kami tidak di berikan seragam k3 hanya untuk foto doang ada bersama stemper/babywals”, ungkap M.
Ketika di tanya soal papan informasi, Pekerja menuntun awak media ke lokasi yang sudah di bangun dan menunjukkan papan proyek, saat awak media menanyakan kenapa tidak di pasang? Pekerja memberikan jawaban bahwa tidak ada paku untuk memasangnya.
“Tidak ada paku nya pak untuk memasang papan proyek”, tandasnya.
Di ketahui kegiatan tersebut dengan judul Pekerjaan Jalan Musolah Al Hidayah Blok D 11 RT 02/07 Taman Adiyasa Solear yang di kerjakan oleh CV ASLI SATIA PERSADA dengan Nilai Rp.158.786.000,- ( Seratus lima puluh delapan juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah), dari APBD tahun 2023, dengan waktu pelaksanaan 30 hari kalender.
Kejanggalan berikutnya pembangunan paving blok tersebut salah dalam penempatan, karena menurut warga yang bernama ibu Linda bahwa pembangunan tersebut ada di Blok D 14 bukan D 11.
“Ini blok D 14 bukan Blok D11 kalau blok D11 itu sebelahnya yang ada toren itu pak“, ungkap ibu Linda penjual nasi di sekitar.
Aktivis pemerhati pembangunan kabupaten Tangerang Dewa Rey menyayangkan kegiatan tersebut terkesan tidak transparan, padahal kegiatan tersebut uang dari pajak masyarakat yang di bayarkan, akan tetapi banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan di dalamnya.
“Apalah arti dari satu paku untuk memasang papan informasi, agar masyarakat mengetahui proyek tersebut dari mana berasal, apalagi nilainya juga sangat fantastis“, tandas Dewa.
Lanjut Dewa”yang salah papan informasi apa bagaimana, jika memang hendak di alihkan lokasi seharusnya ada berita acaranya “, ungkapnya lagi.
“Dalam kualitas paving juga di ragukan terlihat dari serat paving yang berbeda -beda”, pungkasnya sembari tersenyum.
Hingga berita terbit pihak Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman (Perkim) Kabupaten Tangerang dan pihak pelaksana sebagai penyedia belum terkonfirmasi.
(Rey)