Pasuruan, lensaberita – Akibat minimnya air bersih, warga perumahan Bukit Kertosari Park, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari menjerit. Demikian disampaikan beberapa warga ketika didatangi lensa berita pada Rabu (18/12/2024) siang.
Salah satu perwakilan warga, sebut saja RR (29) mengatakan jika krisis air bersih sudah dirasakan selama bertahun-tahun.
“Selama ini kita nyari air sendiri,” ungkap ibu rumah tangga yang sudah dua tahun tinggal di perumahan tersebut.
Ia menyampaikan, permasalahan sulitnya mendapatkan air juga sudah pernah disampaikan kepada pihak pengembang perumahan. Hingga tiga kali pergantian developer pun warga masih belum bisa menikmati air bersih hingga saat ini.
“Kita sudah kumpul bersama, cuma dijanji-janji saja. Gak ada itu nanti, gini-gini gak ada,” katanya.
GN (38) warga lainnya juga angkat bicara terkait hal ini. Bahkan dirinya mengaku merasa tertipu oleh pihak developer.
Ibu tiga anak ini menceritakan, awal ketika dirinya akan membeli perumahan diperlihatkan kondisi air di lokasi perumahan dapat mengalir dengan lancar.
“Jadi gini dulu ceritanya, jadi ketika kita ngambil, survey perumahan di sini melihat unitnya terus kita tanya air gimana ditunjukin lah air di kantor pemasaran. Tapi disitu airnya bersih, terus airnya juga deres, saya gak tahu air dari mana. Begitu kita tempati oh ternyata,” keluhnya.
Guna mensiasati kebutuhan sehari-hari akan air bersih, warga pun harus merogoh kocek lebih dengan membeli air galon isi ulang.
Selain itu, kerjasama dengan pihak ketiga juga sudah dilakukan. Akan tetapi, harapan akan mendapatkan air bersih ternyata hanya menjadi angan-angan para emak-emak ini.
Pasalnya, air yang diterima melalui saluran pipa ke rumah mereka lebih sering kotor, sehingga tidak layak lagi untuk digunakan. Apalagi dikonsumsi sehari-hari.
Menanggapinya, Randi, yang mengaku sebagai marketing dari Rezanna Group ketika diklarifikasi di depan kantor pemasaran yang berada di tengah perumahan ini menyampaikan jika pihaknya selama ini sudah berusaha untuk mengatasi kesulitan air dengan cara pengeboran.
Ia juga tidak menampik perihal sulitnya mendapatkan air di wilayah perumahan Bukit Kertosari Park.
“Memang iya airnya masih sulit gitu. Karena kenapa kita ngebor di depan itu ternyata fungsinya kurang maksimal, akhirnya kita masih proses negosiasi sama pihak pengembang yang lama (sebelumnya),” jelasnya.
(Wan/Ko)