Lensaberita.online – Kodam II/Swj menggelar Program Unggulan “Pemberian Makanan Bergizi Kepada Anak Stunting, Baduta (anak usia bawah dua tahun atau sekitar 0-24 bulan) dan Ibu Hamil” di 5 Desa, 2 Posyandu dan 1 Koramil yang tersebar di 5 wilayah Kodim jajaran Kodam II/Sriwijaya, pada Jum’at (27/12/2024).
Demikian disampaikan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Drs. Paiman, M.I.P., dalam rilisnya, di Palembang, Sabtu (28/12/2024).
Dijelaskan Kapendam bahwa selama libur sekolah Program “Dapur Masuk Sekolah” Kodam II/Swj yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat, diganti dengan Pemberian Makanan Bergizi Kepada Anak Stunting, Baduta dan Ibu Hamil.
“Jadi selama libur sekolah, Kodam II/Swj menggelar Pemberian Makanan Bergizi Kepada Anak Stunting, Baduta dan Ibu Hamil, kali ini yang kedua, nanti setelah anak-anak kembali masuk sekolah program dapur masuk sekolah akan dilanjutkan kembali,“ujarnya.
Kapendam menjelaskan bahwa jumlah peserta Pemberian Makanan Bergizi kepada Anak Stunting sebanyak 101 orang, Baduta sebanyak 112 orang.dan Ibu Hamil sebanyak 143 orang, dengan jumlah total 356 orang, yang tersebar di 5 wilayah Korem jajaran Kodam II/Swj.
Pemberian Makanan Bergizi, sambung Kapendam berupa pendistribusian Susu dan makanan Bergizi kepada anak Stunting, Baduta dan Ibu Hamil, dengan melakukan kunjungan langsung ke Masyarakat Penerima Bantuan Susu dan Makanan Bergizi.
“Menu Makanan yang disajikan, berupa Menu Utama, terdiri dari Nasi Putih, Sayur Sop, Telur Kecap/Ayam Goreng, Tahu dan Tempe Goreng, Kerupuk, Buah Pisang, Air Mineral serta Menu Tambahan berupa Susu dan Bubur Kacang Hijau” urai Kapendam.
Selain itu, sambung Paiman juga dilaksanakan pemberian Bantuan Sembako yang diberikan kepada Anak Stunting, Baduta dan Ibu Hamil berupa Beras, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Telur, Susu, Gula Pasir, dan Sarden.
Pemberian Makanan Bergizi ini menurut Kapendam II/Swj, sangat penting untuk mengurangi dan mencegah stunting, akibat kekurangan gizi pada masa pertumbuhan anak, yang dapat berdampak pada pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas serta menghambat perkembangan otak.
“Masa pertumbuhan anak harus diperhatikan, karena pada masa pertumbuhan anak akan menciptakan SDM yang baik, cerdas dan berkualitas,” pungkasnya.
Editor : Irawan