KARANG ANYAR, Lensaberita.online –Penghijauan atau penanaman pohon di kawasan kritis sangat penting, karena kegiatan tersebut membuat kawasan tersebut tetap terjaga dari ancaman longsor, erosi tanah dan udara tetap segar, lingkungan tetap asri dan nyaman.
Sehingga berdampak positif bagi lingkungan dan para penduduk yang tinggal di kawasan tersebut.
Hal ini pula yang diyakini Alumni SMAN 1 atau sering disebut sebagai KASMAJI Solo Angkatan 90 yang terus konsisten melakukan hal-hal positif untuk menjaga lingkungan dan alam Indonesia.
Dalam salah satu agenda REUNI 32 Tahunnya, Kasmaji 90 mengadakan bakti sosial atau Baksos dan Dekalarsi Peduli Hutan dangan thema acara bertajuk JEJAK PENGHIJAUAN – sebagai wujud kepedulian pada lingkungan dan masyarakat, dengan memberikan bantuan bibit untuk penghijauan dan bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat di Desa Tomosiyo, Doplang, Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
Kasmaji 90 dalam event jejak Penghijauan tersebut memberikan bantuan berupa bibit-bibit bunga, pohon tanaman untuk penghijauan serta tanaman produksi berupa bibit kopi bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Solo yang beralamat di Jl. Bengawan Pabelan Solo.
Event ini terselenggara atas Kerjasama antara Alumni SMAN 1 Solo atau Kasmaji 90, yang di komandani oleh Ketua Alumni, ibu Ervita Ika, masyarakat Desa Tomosiyo Doplang Karangpandan yang difasilitasi oleh OISCA Pimpinan bapak Rahmat dan didukung oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Solo.
Pelaksanaan penghijauan ini untuk mendukung pengembangan Desa Tomosiyo yang memiliki pemandangan alam luar biasa menjadi Desa Wisata dan menjadi salah satu destinasi wisata yang Instagramable.
Ketua Kasmaji 90, Ibu Ervita melalui wawancara singkat menyampaikan,bahwa agenda Jejak Penghijaun ini dipilih sebagai salah satu tema Reuni Angkatan .
Karena Kasmaji 90 menginginkan kegiatan positif yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan yang meninggalkan jejak kepedulian pada pelestarian bumi.
Dia sangat mengapresiasi dukungan teman-teman se Angkatan untuk mendukung keseluruhan kegiatan ini.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kita semua pada Bumi dan pada masyarakat, untuk menjaga keseimbangan alam dan keindahan lingkungan, saya sangat meng-apresiasi kawan kawan seangkatan yang mendukung kegiatan ini dan memberi kesan mendalam dalam rangkaian Reuni ke 32 tahun Kasmaji Angkatan 90,” terang Ibu Ervita .
Pimpinan Oisca bapak Rahmat mewakili seluruh masyarakat Desa Tomosiyo pun memberi apresiasi yang tinggi atas bantuan yang diberikan dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Kasmaji 90, sebab bantuan tersebut amat dibutuhkan untuk membantu proses penghijauan yang sedang dilakukan di kawasan titik destinasi wisata dan sekitar nya, serta mendukung penanaman kebun kopi masyarakat di daerah tersebut yang nantinya dapat diandalkan untuk menguatkan konsep desa wisata.
“Bantuan ini sangat membantu kami dalam program penghijauan dan penataan taman di sekitar titik destinasi Wisata Desa Tomosiyo, Kelak akan bermanfaat menjaga kelestarian lingkungan yang asri dan hijau sehingga KONSEP Desa Wisata yang kami canangkan akan menjadi lingkungan yang asri, indah dan menarik untuk dikunjungi,” terang Pak Rahmat, Pimpinan Oisca.
Menanggapi hal itu salah satu peserta Reuni dari Kasmaji 90 yang juga menjadi motor penggerak dalam Konsep Reuni ini yaitu bapak Yunus yang juga menjadi salah satu tokoh masyarakat di Solo Raya, amat mendukung kegiatan tersebut karena sejalan dengan Konsep peduli Bumi yang menjadi pemikirannya yang mana suatu saat kegiatan ini dapat dikolaboraikan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan milik Kasmaji 90 yang rata-rata telah banyak berhasil., dan menjadikan ini sebagai program tetap Angkatan sebagai Jejak Sosial sekaligus Jejak Penghijauan menjuju Bumi yang sehat dan indah.
“Lebih dalam, dukungan (bantuan) yang kami berikan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan komitmen kami sebagai bagian kehidupan di muka bumi ini terhadap pelestarian lingkungan.
Kami harap bantuan tersebut bisa memiliki nilai manfaat dan menjadi kegiatan yang dapat dicontoh untuk asosiasi dan komunitas lain,” tutup Yunus mengakhiri pesan dan kesannya.
Sebagai penggagas dari kegiatan Jejak penghijauan ini Herra Esti, menyampaikan gerakan semacam ini harus digalakkan kan ke seluruh lini kehidupan dan lintas generasi demi kelangsungan kelestarian alam Indonesia. “kita mesti pandai men-virusi masyarakat dengan kecintaan pada semesta,” tandasnya
Kegiatan ini juga masuk dalam agenda Internasional yaitu The Green Wave dan Children Forest Program yang merupakan program OISCA dibawah PBB. (Tim Red)