Kabar Gembira, Laut Tembelok Sudah Bisa Ditambang??? Kemana Puluhan Ponton yang Diamankan Polairud??

  • Bagikan

Pangkalpinang — Sejak satu dasawarsa terakhir, konflik sporadis yang menghadapkan dua kelompok masyarakat. Yakni kelompok nelayan dengan kelompok penambang, disayangkan belum dicarikan solusi yang komprehensif. Bentrokan antar warga masih rentan terjadi, Kamis 25 Mei 2023.

Dalam catatan redaksi, di sepanjang pesisir pantai yang melingkari Pulau Bangka lebih dari hitungan jari konflik terbuka terjadi antara masyarakat Penambang dengan masyarakat Nelayan. Keduanya memang selalu berargumen demi ‘kampung tengah’ alias periuk nasi keluarganya masing-masing. Tetapi dalam situasi dilema seperti ini pihak pemerintah daerah terkesan lamban menyikapi bom waktu berupa konflik yang sewaktu-waktu bisa timbul konflik terbuka di Tembelok.

Sementara itu, baru saja informasi masuk ke dapur redaksi, salah satu kawasan zona tangkap nelayan kembali diobok-obok oleh masyarakat penambang. Di kawasan Tembelok Muntok Bangka Barat, ponton-ponton tradisional kembali berjejalan di area nelayan mencari nafkah.

“Kabarnya disitu memang sangat menghasilkan bang. Ada yang bilang, dalam tiga jam bisa menghasilkan puluhan kampil karung pasir timah. Koordinatornya setau saya seorang wanita berduet dengan salah satu oknum wartawan asal Pangkalpinang,” sebut sumber redaksi -demi keamanan redaksi menyembunyikan nama yang bersangkutan.

Menyoal siapa saja pelaku atau aktor penambangan ilegal di seputaran laut Tembelok Muntok Bangka Barat, reporter juga melaporkan bahwa hasil pasir timah Tembelok ditampung oleh salah satu pengusaha timah sekaligus kolektor asal Pangkalpinang, yang juga memiliki ponton disitu.

Asal tahu saja, di 12 April 2023. Media ini sudah mempublikasikan adanya aktivitas penambangan ilegal laut Tembelok. Dengan narasi utama menjelaskan bahwa koordinat tersebut sebenarnya adalah Zona Tangkap Nelayan dalam Perda Zonasi. Pada waktu itu susunan informasi yang dikemas dalam artikel, sontak direspon oleh Camat Muntok Sukandi dengan melakukan Razia Gabungan yang cukup sukses menghentikan sementara praktek ilegal tersebut.

Tak cuma itu saja, mulai sore pukul 17.25 Wib sampai dengan pukul 17.23 Wib, media berupaya keras dengan melakukan konfirmasi ke berbagai pihak yang berkompeten, terkait menggeliatnya penambangan timah ilegal yang nyata menggerus deposit pasir timah, sekaligus memberi indikasi soal potensi konflik terbuka antar masyarakat di Tembelok Muntok Bangka Barat.

Konfirmasi pertama dilayangkan pada Pj Gubernur Babel Suganda perihal Perda Zonasi, antisipasi soal potensi konflik serta apa antisipasi Pemprov. Ranah apakah perlu ditegakkan aturan juga dikonfirmasi pada beliau. Sayangnya, pihak decision maker di Pemprov ini belum merespon pertanyaan media dalam pesan instan yang dikirim pada pukul 17.23 Wib.

Sebelumnya, senada dengan Pj Gub, Bupati Sukirman, Kapolres AKBP Catur P dan Camat Muntok Sukandi juga nihil merespon konfirmasi yang dikirimkan di jam 16.25 Wib sore tadi.

Demi keseimbangan berita, proses running news setelah artikel ini tayang segera ditayangkan, mengingat para pihak tadi sesuai tupoksinya harus menjelaskan situasi. Selain kepentingan publik juga terwakili, media bisa memenuhi kaidah jurnalistik yang baik dan benar. (Rd)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *