Gubernur Sumsel Berikan Piagam Penghargaan Sektor Pertanian Kepada 17 Kabupaten/Kota 

  • Bagikan

Palembang, LensaBerita.Online,-

Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si memberikan piagam penghargaan kepada para peserta dari masing-masing kabupaten/kota di Sumsel didalam acara penyerahan penghargaan dari pemerintah provinsi Sumsel kepada pemerintah kota/kabupaten yang telah berkontribusi terhadap sektor pertanian yang dipusatkan di Auditorium Bina Praja Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Selasa (26/9/2023).

Herman Deru mengatakan, Provinsi Sumatera Selatan sudah sangat sering mendapatkan penghargaan dari Pemerintah pusat.

“Kita tiga kali berturut-turut sebagai provinsi terinovatif, itu juga kontribusi dari kabupaten/kota. Kita juga masuk dalam kategori 5 besar produksi pangan ini karena kontribusi kabupaten/kota yang begitu siginifikan. Saat saya dilantik kita berada di tingkat kedelapan produksi, saat ini kita masuk 5 besar, dan tidak mungkin kita bisa menembus di 3 besar,”ujarnya.

Lebih lanjut Herman Deru menuturkan, alat mesin pertanian (alsintan) atau kendaraan yang diberikan itu merupakan sebuah penghargaan yang tidak bisa dinilai dari materinya. Tapi nilai spiritnya.

“Ini bentuk apresiasi dari Dinas Pertanian dan TPH yang telah memberikan apresiasinya berupaya kendaraan roda dua dan juga mempunyai kemampuan dengan memberikan kendaraan roda empat dan ini semoga semangatnya semakin terjaga,” katanya.

“Saya punya pengalaman di Bupati 10 tahun. Penghargaan itu bonus, tidak semata-mata kita mengejar penghargaan tetapi menjadikan orientasi di lapangan hanya adminstratif saja. Tetap kita harus betul-betul kerja nyata di lapangan sehingga Sumsel tetap menjadi penyangga pangan nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si, mengatakan, pertanian yang terbaik umum adalah terbaik dalam pembinaan PPEP, penerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembinaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, maupun hilirisasi ekspor seperti kota Prabumulih, dan seperti prestasi lainnya.

“Dasar daripada pelaksanaan kegiatan ini adalah arahan dari Gubernur Sumsel selama 2 tahun terakhir bahwa bagaimana pun pertanian harus meningkat produksi dan produktivitasnya,” katanya.

Bambang menjelaskan, Gubernur Sumsel selalu menyampaikan bahwa kabupaten/kota adalah mozaik, adalah puzzle yang harus disalurkan sehingga menjadi kekuatan bagi provinsi.

“Dasar itulah kami selalu dalam 2 tahun terakhir melakukan pembinaan dan pendampingan sesuai dengan harapan Gubernur Sumsel. Sudah banyak yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel kepada kami terkait dengan produksi dan produktivitas,” bebernya.

“Pertama Gubernur Sumatera Selatan mengharapkan 2 tahun terakhir dari APBD untuk mengembalikan kembali lahan-lahan yang tidak di akui sebagai lahan produksi di provinsi Sumsel, dan serta Gubernur Sumsel membantu dan bisa terhadap petani-petani di lokasi-lokasi marginal,” tambahnya.

Bambang mengungkapkan, Alhamdulillah dengan adanya bantuan benih dan pupuk dari Provinsi Sumatera Selatan dari APBD Provinsi Sumsel di tahun 2022 produktivitas untuk pertama kalinya melampaui produktivitas nasional. Dimana untuk nasional membutuhkan 5,8 per hektar, sedangkan untuk Sumsel 5,4 ton per hektar. Kegiatan PPEP dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan juga sudah berdampak sangat positif, saat ini sub sektor lainnya yang mereka kombinasikan.

“Semua 17 kabupaten/kota mempunyai ke khasan dan spesifik masing-masing, yang satu dengan 16 kabupaten/kota saling mendukung sehingga dapat membentuk satu komparasi yang menciptakan produksi dan produktivitas nasional untuk provinsi Sumsel,” imbuhnya.

“Kami mengapresiasi serta mengucapkan selamat diantaranya kepada kota Palembang atas partisipasi aktifnya dalam kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan mendukung program penurunan angka kemiskinan di daerah perkotaan. Selain itu juga Kota Lubuk Linggau atas partisipasi aktifnya adalah kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan mendukung penuh penurunan angka kemiskinan di daerah perkotaan,” ucapnya.

Bukan hanya itu saja, sambung dia, ada juga Kota Prabumulih atas inovasinya didalam memanfaatkan daun nanas menjadi serat nanas untuk komoditi ekspor dari provinsi Sumsel, dan juga kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir sebagai sentral hilirisasi padi di provinsi Sumsel, dan berbagai kategori yang didapatkan oleh kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan.

Ditambahkannya, peningkatan produktivitas harus dilakukan melalui perbaikan semua aspek budidaya dan fasilitas pendukungnya. Faktor dominan penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan antara lain adalah penerapan teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah, tingkat kesuburan lahan terus menurun. Eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal. Perbaikan produktivitas menjadi pilihan yang diyakini dapat meningkatkan produksi secara rasional.

“Banyak kendala dan potensi penurunan produktivitas yang perlu dipertimbangkan, dikelola dan diwaspadai dengan cermat. Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi melalui perbaikan produktivitas harus terus dilakukan dengan pendekatan secara komprehensif. Dimana padi, jagung dan kedelai merupakan komoditas strategis dalam perekonomian nasional karena diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan serta bahan baku industri dan bahan pakan ternak,” pungkasnya.

(Amiyadi)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *