Tangerang, LensaBerita.Online,-
Galian Utilitas Kabel Merah Bawah Tanah Yang dikerjakan oleh Pihak Rekanan PLN saat ini sedang dilaksanakan pada Jalur Sentiong-Merak. Kamis, 26/01/2023
Dalam pelaksanaan kegiatan, Galian Kabel terlihat ada beberapa titik lubang galian kabel yang tidak mengunakan plang papan informasi yang lazim dipasang pada setiap lubang galian.
Hal dikhawatirkan bagi para penguna jalan yang melintas dijalur lintas utama yang cukup padat kendaraan baik roda dua maupun roda empat
Ada sekitar 11 titik lobang yang tidak memasang pelang, , hanya ada tumpukan karung yang telah terisi tanah, ungkap Fahrur Rozi kepada awak Media, Kamis (26/1)
Selain itu dilihatnya penempatan gulungan kabel merah tertumpuk seperti angka delapan yang menimbulkan pertanyaan apakah ini sudah sesuai prosedur dari pihak rekanan PLN yang mengerjakan Proyek galian kabel merah bawah tanah.
Galian Kabel Bawah Tanah Kabel Utilitas PLN di Balaraja disinyalirnya melanggar prosedur yang telah ditentukan dan diduga tidak memenuhi prinsip K3.
Menurut Fahrur Rozi, bahwa jalur Sentiong-Merak yang digali sudah terdapat 3 lapisan utilitas Kabel merah yang sudah tanam sebelumnya
“Sudah terdapat 3 lapisan kabel utilitas dengan jenis yang sama, kenapa digali lagi?, saya anggap jalur ini sudah tidak layak digali, jelas tidak memenuhi standar prosedur, dalam demand yang di buat saya duga asal dan harus ditertibkan dan dihentikan.” ungkapnya
Lebih lanjut Fahrur Rozi menyarankan
“Secara prinsip K3 pada titik galian mesti di pasang plank, untuk di tanyakan ada atau tidaknya izin dari PU sebelum digali, jika diizinkan PU sekalipun jalur itu sudah tidak layak lagi digali, kegiatan yang semacam itu tidak ramah lingkungan, sudah 3 lapis saya lihat, saat pembuatan demand nya (perencaan-red) mestinya dikaji matang matang, tidak layak jalur itu digali lagi bila spek nya masih tumpang tindih, selayaknya urat urat kabel yang ada dipadukan” ungkapnya
Beberapa kali para awak media dan LSM ke lokasi galian kabel merah bawah tanah belum pernah melihat pihak pengawas PLN yang mengawasi kegiatan Galian kabel tersebut, sehingga makin menumbuhkan banyak takya dimasyarakat.
Para aktivis kontrol sosial juga berharap kepada pihak instansi terkait baik dinas PU Bina marga atau dari pihak PLN agar bisa mengawasi secara langsung kegiatan galian kabel tersebut.
Beberapa kali dihubungi agar mengklarifikasi hal ini, Juandi selaku rekanan PLN hingga saat ini belum juga memberikan penjelasan
Tumpukan tumpukan tanah yang berada didepan depan toko juga telah berdampak menghambat aktivitas para pedagang, seperti yang diutarakan inisial HM
“tidak ada kompensasi apapun yang kami terima, cukup mengganggu kegiatan jualan kami, pembeli jadi susah mau masuk toko” ungkapnya
(Rey)