Dikonfirmasi Capaian Program RSUD AY Metro, Ini Tanggapan Wadir Pelayanan

  • Bagikan
Wakil Direktur RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro dr. Hasril Syahdu

Metro, LensaBerita.Online,-

Dalam rangka mewujudkan dan mencapai visi serta misi “Rumah Sakit Unggul Dalam Pelayanan Dan Pendidikan Kebanggaan Masyarakat Kota Metro, Wakil Direktur RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro dr. Hasril Syahdu Beri Tanggapan. Minggu, 08/10/2023

Pihaknya mempunyai target pencapaian
kerja di tahun 2023, seperti di sampaikan oleh  dr Hasril saat diruang kerjanya Jum’at (06/23). la menyampaikan target kerja Unggulan RSUD AY Metro dengan memunculkan pelayanan kemoterapi terpadu, penambahan ruang ruang Hemodialisa, mobil URC, MAPS (mobil antar pasien sehat) serta program pencapaian kinerja lainnya.

“Alhamdulillah sekarang sudah berjalan target pencapaian kerja kita yaitu memunculkan kemoterapi terpadu, kemudian lantai empat yang belum maksimal itu, saat ini kita pergunakan untuk menambah bad pasien sekitar kurang lebih 22 bad untuk menampung
pasien-pasien yang memang perlu di rawat di RSUD A Yani Metro” ucap Hasril.

Lebih lanjut Hasril menjelaskan, RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro akan melakukan penambahan ruang Hemodialisa yang sangat dibutuhkan masyarakat.

“Tentu kita akan melakukan penambahan ruang Hemodialisa, dimana ruangan tersebut dibutuhkan
oleh masyarakat dikarenakan sekarang ini masyarakat banyak yang terkena penyakit gagal ginjal” ungkapnya.

Hasril berujar, Daya tampung untuk saat ini masih ada sekitar 16 Kamar dan itu masih sangat kurang untuk mengakomodir dari pasien-pasien yang terkena gagal ginjal.

“Dari itu kita munculkan lagi penambahan ruangan bekerjasama dengan PT Intan Buana dan gedung itu
sedang direhab kita sesuaikan dengan acuan Permenkes yang terbaru nomor 8 tahun 2022”.

“Gedungnya harus bagus dan nyaman untuk pasien, sehingga konotasi pasien kesana tidak seperti menghadapi kematiannya, dikarenakan orang terkena gagal ginjal itu berpacu dengan waktu untuk kematiannya, sedangkan upaya untuk memperpanjang usia dia dengan melakukan cuci darah, konsep inilah yang saya coret dia tidak menunggu kematian tapi dia
lebih cenderung kesan berwisata ditempat itu, kita ciptakan seperti tempat wisata dia merasa nyaman dengan mendengarkan suara ayat-ayat suci AlQuran dan kedepanya akan saya konsep seperti itu ujarnya.

Pihaknya memberikan kenyamanan sehingga menjadi Qana’ah ketenangan dalam diri setiap pasien dan selalu berdoa meminta kepada Allah Subhannahu wa ta’ala.

“Walaupun nanti dititik akhirnya dia menuju kematian dan itu hanya Allah Subhannahu wa ta’ala yang
menetapkan tapi dia sudah Qana’ah ketenangan dalam dirinya nyaman dengan kondisi itu. Adapun
kenyamanan merupakan daya tarik pasien masuk ke Hemodialisa, orang kan akan bercerita pelayanan di RSUD A Yani nyaman, mungkin tidak hanya seputaran
keliling Kota Metro namun dari bandar lampung pun bisa masuk kesini kalau memang dia merasa nyaman sehingga akan meningkatkan pendapatan rumah sakit itu sendiri, paparnya.

Wadir RSUD AY Metro ini pun menyebutkan hal ini dikarenakan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro merupakan rujukan regional 2 (dua).

“Kita menciptakan inovasi ruangan yang nyaman bagi mereka itu daya tarik untuk membawa pasien-pasien
lain ke tempat kita” jelasnya.

Masih dikatakan Wadir pelayanan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro ini, bahwa ada beberapa program kegiatan sebenarnya yang sudah ada tetapi masih
belum maksimal.

“Alhamdulillah sekarang sudah giat kembali ada tumbuh kembang dengan kegiatan kemarin MADANI itu sebenarnya perpanjangan tangan menggiatkan yang tidak berjalan itu. paparnya.

“Yang saya sangat sayangkan, ada satu kegiatan yang mangkrak tetapi ini kita hidupkan lagi dengan bantuan
teman-teman media, harapannya disampaikan ke masyarakat yang paling bawah untuk menggunakan fasilitas yang diberikan oleh RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro,” ulasnya.

dr. Hasril menjelaskan bahwa RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro mewujudkan visi Walikota untuk menjadikan masyarakat yang Berpendidikan Sehat
Sejahtera dan Berbudaya.

“Secara otomatis visi Walikota Metro harus di wujudkan oleh RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro. Adapun program pelayanan tersebut menyiapkan layanan URC, MAPS (mobil antar pasien sehat) dimana bisa digunakan masyarakat secara gratis membawa pasien ke rumah sakit dan MAPS (mobil antar pasien sehat).

“Fasilitas ini disiapkan RSUD Jenderal Ahmad Yani berdasarkan arahan dari Pak Wali kota untuk mengakomodir seluruh masyarakat yang paling
bawah. Sayang sekali suatu program fasilitasi yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, itu yang menjadi target sasaran kegiatan pencapaian di tahun 2023” ungkapnya.

Hasril menambahkan, harapannya di tahun 2023 dengan target pencapaian yang akan terus dilakukan di 2024, untuk menamtbah gedung baru menampung pasien-pasien yang butuh perawatan di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.

“Kedepanya RSUAY Metro akan memiliki gedung mercusuar yaitu tingginya 8 hingga 10 lantai dan ini menjadi Visi Wali Kota Metro. Disini kami akan mendukung apapun program Wali Kota Metro untuk RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro,” jelasnya.

Wadir RSUD AY Metro ini pun menyampaikan, Ada satu Program yaitu Edumi (Edukasi RSUD Jenderal Ahmad Yani) dan sudah ada masih bersifat internal didalam lingkungan rumah sakit sehingga kita lebarkan sayapnya dinamakan Edumi Go To School sasarannya adalah anak-anak TK, hingga SMA, Pondok Pesantren dan Mahasiswa.

“Program ini mempublikasikan rumah sakit tentang pelayanan-pelayanannya supaya masyarakat bisa mendapatkan informasi penyakit yang ada di wilayah kota Metro dan mendapat informasi apa saja pelayanan di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro,” ucap Hasril.

“Edumi Go To School ini kedepannya sangat-sangat berperan dan lintas sektornya banyak bekerjasama dengan Dinas Kesehatan di bagian P2B dan dibagian Kesmas nya juga, selain itu bekerjasama dengan BNK, Disdukcapil, Dinas Sosial dan BAZNAS” imbuhnya.

Hasril menyebutkan, hal ini korelasinya bisa bekerjasama dengan BAZNAS dan Dinas Sosial karena target sasarannya banyak misalnya saat ditemukan
hasil scrining tentang kejiwaan bisa dilakukan dengan Dinas Kesehatan Bidang P2B dan didapati jumlah dari
penderita sakit kejiwaan dikorelasi dengan pasien yang ada di RSUD A Yani.

“Penderita jiwa ini rata-rata perekonomian nya dibawah garis kemiskinan, nah makanya kita perlu bantuan Dinas Sosial bantuan BAZNAS untuk mendapatkan santunan setiap bulannya karena masuk pada orang-orang mustahik (penerima zakat).

“Menurut saya yang bisa mendapatkan santunan dari BAZNAS dan Dinas Sosial. Apabila ada kegiatan dari Dinsos karena mereka yang punya kewenangan bisa
memasukan penderita tersebut sebagai penerima santunan dan program Edumi itu arahnya kesana.

Selain itu Edumi juga muaranya berlini dengan program JAMA-PAI (jaringan masyarakat peduli anak dan lbu), Edumi merangkul bekerjasama dengan seluruh lintas sektor untuk mensukseskan program visi Wali Kota Metro yaitu JAMA-PA,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *