Dalam Kunker Ke Sumba Timur, Presiden Joko Widodo Pesan Ke Pemerintah Untuk Kembangkan Tanaman Sorgum

  • Bagikan
Presiden Ir. H. Joko Widodo didampingi Bupati Sumba Timur Drs.Kristofel Praing,M.Si (yang memakai kain tenun Sumba Timur) saat meninjau langsung lahan pengolahan Sorgum Dusun Laipori,Desa Palakahembi Kab.Sumba Timur-NTT, Foto:BPMI diambil dari akun Facebook Setkab RI

SUMBA TIMUR, Lensaberita.online – Hari ketiga di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kunjungan kerja Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Sumba Timur. Tiba dibandar Udara Umbu Mehang Kunda Sekira Pukul 09:20 Wita. Kamis (02/06/2022)

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut dengan Tarian Sumba Timur oleh Sanggar Ori Angu, kemudian Presiden dan Ibu Iriani dikalungi Kain Tenun Ikat Khas Sumba Timur.

Setelahnya Presiden dan Ibu Iriani beserta rombongan bergeser melanjutkan perjalanan menuju lokasi pengolahan Sorgum di Dusun Laipori, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Di kutip dari kanal youtube Sekretariat Presiden. Presiden Joko Widodo mengeturakan bahwa saat ini Negara harus mempunyai rencana yang besar untuk menghadapi ancaman krisis pangan.

Pagi hari ini saya berada di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam rangka peringatan yang diberikan oleh FAO [Food and Agricultural Organization], peringatan juga diberikan oleh PBB, bahwa dunia sekarang ini dan yang akan datang akan mengalami krisis pangan. Dan ini sudah kelihatan, sekarang ini harga-harga pangan dunia semuanya naik. Oleh sebab itu harus ada rencana besar, harus ada plan negara kita menghadapi ancaman krisis pangan itu,” ungkap Jokowi.

Kita ingin banyak alternatif-alternatif, banyak Pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan. Tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga ini sebetulnya tanaman lama kita, yang ketiga adalah sorgum. Barangnya ini. Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur seluas 60 hektare. Kita melihat sendiri hasilnya, seperti tadi kita lihat sangat baik, secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita, dan hasilnya per hektare per tahun bisa bersih kurang lebih 50-an juta ini juga sangat bagus. Artinya, kalau dibagi 12 per bulan sudah mencapai kurang lebih 4 jutaan, ini kan juga sebuah hasil yang tidak kecil,” lanjut Jokowi.

Oleh sebab itu, saya tadi memerintahkan kepada Gubernur dan Bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum ini. Sehingga kita tidak tergantung sekali pada yang namanya gandum, atau tidak tergantung pada yang namanya jagung dari impor, karena di sini sudah dicoba jagung kurang berhasil. Coba sorgum sangat berhasil, karena memang sebelumnya sorgum itu sudah tumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita di Sumba Timur dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tegas Jokowi

Kita ingin setelah dari uji coba ini sudah ketemu, kendalanya apa sudah ketemu, problemnya apa sudah ketemu, kita akan memperbesar tanaman sorgum ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan harapan kita memiliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia. Kalau memang kita berlebih, ada stok ya enggak apa-apa, justru ini yang ingin kita ekspor dan akan menghasilkan devisa bagi negara,” tutupnya.

Editor : Ikzed (Kaperwil-NTT)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *