Palembang – Lensaberita.online,-
Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) menggelar demo aksi damai di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang.
Aksi Damai yang dikomandoi Feriyandi SHDM bertujuan meminta kepada BPN Kota Palembang agar segera menyerahkan hasil plotting batas atas perkara di jalan HM. Azhari, Kelurahan Kalidoni, pada Hari Selasa tanggal 14 Mei 2024 kepada Unit III Subdit II Harda Polda Sumsel.
“Selain menyerahkan plotting kepada Unit III, Subdit II Harda Polda Sumsel kami juga minta kepada BPN Kota Palembang untuk tidak menerbitkan sertifikat PTSL diatas tanah yang sudah bersertifikat,” ujar Feriyandi, Rabu (17/07/2024).
Lanjut sekilas Feriyandi menjelaskan, awal mula pada tahun 2019 saudari dengan inisial AI kini sudah ditetapkan sebagai tersangka menemui Kepala Kantor BPN Kota Palembang yang saat itu dijabat oleh EDS untuk mensertifikatkan tanah seluas 100 HA. Selain itu sertifikat tersebut dibagi-bagi dengan bermacam luasan atas nama yang berbeda-beda.
Lanjut kata Feriyandi, EDS lalu memerintahkan kepala seksi pengukuran atas nama inisial MYD untuk melakukan pengukuran tanah yang diajukan oleh AI tersebut. Atas perintah MYD lalu staf melakukan pengukuran terhadap tanah seluas 100 HA tersebut.
“Ya atas perintah EDS tanah tersebut dimasukan kedalam kegiatan PTSL tahun 2019. Dan, atas persetujuan EDS juga tanah tersebut dibagi-bagi untuk pejabat dan staf BPN Kota Palembang, termasuk EDS sendiri yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor mendapat bagian dari AI,” tandasnya.
Proses sertifikat berjalan, pengukuran juga sudah dilaksanakan dan seluruh staf pengukuran mendapat bagian tanah dimaksud. Setelah itu EDS memerintahkan untuk dilakukan pengumuman (Yoke) atas tanah tersebut dalam rangka penerbitan surat surat keputusan pemberian hak oleh EDS selaku Kepala Kantor saat itu.
Sementara itu mewakili BPN Kota Palembang. Fredy selaku Kepala Tata Usaha menanggapi terkait aksi damai tersebut, menurutnya untuk hasil plotting tersebut belum bisa dikeluarkan, karena masih dalam proses tim teknis.
“Plotting belum bisa dikeluarkan karena masih dalam proses tim teknis, memang mereka masih membutuhkan waktu tapi mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini sudah ada hasilnya,” tutup Fredy.
(Yuli)