Bimtek Desa se-Kecamatan Wonoayu, Adakah Manuver Politik?

  • Bagikan
Gambar ilustrasi Bimtek

Sidoarjo, lensaberita – Menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo, sejumlah desa se-Kecamatan Wonoayu menggelar bimbingan tekhnis (Bimtek) di Hotel Royal Tretes View, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan pada Jumat (13/9/2024) sore.

Bimtek yang bertema “Penguatan fungsi penyelenggaraan pemerintah desa dalam mewujudkan desa yang mandiri dan bersinergitas” ini diduga berbau manuver politik. Hal tersebut disampaikan salah satu aktifis anti korupsi, Ir. Haryanto S.H., MSi.

“Manuver politik yang dilakukan para kepala desa di kecamatan Wonoayu ini terbilang tercela dan mengkhianati amanah masyarakat Kecamatan Wonoayu yang dipercayakan kepada para Kepala Desa,” komentar Bung Hary (sapaan akrab Ir. Haryanto S.H., MSi).

Dirinya menilai, kegiatan ini potensi besar sebagai pemborosan uang negara, serta adanya dugaan tindak pidana dalam agenda itu.

“Ini adalah pemborosan uang negara dengan memanfaatkan kewenangan kolektif para kepala desa (penyalah gunaan kewenangan) masuk ranah tindak pidana korupsi, ini diperparah dengan melibatkan PLT Camat Wonoayu yang pernah diperiksa KPK atas dugaan keterlibatan dari pemotongan insentif pajak yang saat ini kasusnya telah bergulir di pengadilan Tipikor Jawa timur (Surabaya),” bebernya.

Selain itu, Bung Hary juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat berpotensi jadi kasus baru.

“Dan yang lebih memprihatinkan lagi berdasarkan keterangan beberapa kepala desa Biaya yang dipungut dari desa tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak. Hal ini berpotensi untuk jadi kasus baru dibidang pajak. Kuat dugaan semua ini manuver politik berkedok Bimtek,” pungkasnya.

Untuk diketahui, para kepala desa dengan dimotori oleh Ketua FKKD Wonoayu H.Wahab (Kepala desa Ketimang) dan para pengurus FKKD yang mendapat dukungan penuh dari Plt. Camat Wonoayu, Imam Mukri melakukan manuver politik yang dikemas dalam acara Bimtek. Dan, setiap desa diwajibkan mengutus 7 orang untuk mengikuti kegiatan ini dengan membayar biaya Rp.700.000. Uang tersebut di transfer ke EO (event organiser), Khalila untuk 2 hari kegiatan (info dari narasumber) pada jumat, 13/9/24 di hotel Royal Tretes View.

Dari penelusuran awak media bersama tim investigasi menemukan beberapa rincian sebagai berikut:

*Rincian anggaran untuk kegiatan ini adalah setiap desa mentransfer Rp.700.000 x 7(orang)= Rp 4.900.000 x 21 (jumlah desa di kecamatan Wonoayu)= Rp.102.900.000.

*Uang negara sejumlah ini dan masih ada tambahan biaya berupa SPPD luar kota untuk masing masing Peserta Rp 550.000/orang + Rp 120.000 (SPPD untuk hari ke2) x7 (orang) x21 ( jumlah desa ) = Rp.98.490.000.-

*Jadi biaya untuk kegiatan yang dikemas dalam bintek di hotel view ini adalah Rp 102.900.000 (transfer Ke EO) + Rp.98.490.000 = Rp.201.390.000 uang sejumlah ini habis sia-sia tanpa input yang jelas dari kegiatan ini.

Atas hal tersebut, salah satu pengurus FKKD saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya kegiatan itu, dan menambahkan bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan Jum’ at 13/9 dan acara dimulai pukul 15.00 WIB yang rencananya dihadiri Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi S.H., MKn., serta Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat.

Sementara, Plt. Camat Wonoayu, Imam Mukri yang dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatsaap tidak memberikan tanggapan (bungkam).

(*)

Sumber: https://sadap99.id/2024/09/13/21-desa-kecamatan-wonoayu-bintek-di-hotel-view-prigen-ada-manuver-politik/

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *