Sumba Timur, Lensaberita.online – Yayasan Anugerah Anak Sumba gandeng SMP PGRI Waingapu menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang akan diselenggarakan dari tanggal 05 September sampai tanggal 17 September 2022 mendatang.
Kepala Sekolah SMP PGRI Waingapu Wilhelmus Tamo Ama, S.Pd, menyebut bahwa SMP PGRI Waingapu adalah salah satu sekolah penggerak yang ada di Sumba Timur. Dimana pada Tahun ajaran 2022-2023 ini telah mengambil tiga tema diantaranya adalah, Gaya hidup berkelanjutan, Bhineka Tunggal Ika, dan Kearifan lokal.
“Pada tema yang pertama yang berhubungan dengan Gaya hidup berkelanjutan ini kami bermitra dengan Yayasan Anugerah Anak Sumba, dimana Yayasan ini sangat memberikan perhatian pada pendidikan yang berlangsung di SMP PGRI Waingapu,” ujar Wilhelmus Kepsek SMP PGRI Waingapu.
Kepsek juga menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Anugerah Anak Sumba karena telah membangun kerja sama yang baik. “Dengan kerja sama ini guru dan siswa sangat terbantu untuk menjadi pribadi yang berkarakter, beriman kepada Tuhan dan juga membantu guru dan siswa untuk lebih berkreatifitas,” ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Anugerah Anak Sumba, Hotmaida Pangaribuan, A.Par menyampaikan, kegiatan pembukaan pada tanggal 05 September itu telah mendatangkan kaum profesional serta wirausaha yang sudah berhasil namun dari latar belakang sederhana.
“Sengaja menghadirkan kaum profesional dan wirausaha yang latar belakangnya dari keluarga sederhana. Karena mereka ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak,” ujarnya.
Hotmaida-pun berharap dengan adanya kegiatan ini anak-anak dapat mengubah perilaku dan menjadi lebih baik.
Adapun kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya membersihkan pantai londa 4 untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik serta mengumpulkan bahan-bahan alam dipantai untuk membuat alat peraga edukatif.
Sementara Riska Rorensia Kulla, yang merupakan siswi kelas IX B juga merasa sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Kegiatan semacam ini banyak hal baru yang saya pelajari, salah satunya memanfaatkan bahan-bahan limbah untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tutupnya.
Reporter : Ikzed (Kaperwil-NTT)