Sidoarjo, lensaberita – Kerangka hubungan sosial antara keluarga, lingkungan dan masyarakat dalam mendukung Pemerintah Desa (Pemdes) Bangah, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menuju Bersih Narkoba (BERSINAR) bukan tanpa alasan.
Merangkul Yayasan Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (Gaman) Semeru Indonesia (GSI) dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, sosialisasi lanjutan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) digelar di Pendopo Balai Desa Bangah, Rabu 11 Desember 2024, malam.
Terpantau diskusi alot pada sesi tanya jawab materi yang dipaparkan oleh nara sumber Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo.
Hadir pada kegiatan sosialisasi pencegahan narkoba di hari kedua tersebut, Kepala Desa Bangah, Bambang Handoko didampingi Muriono, Sekdes (Carik) Bangah beserta staf, Ketua Umum GSI Dadang Buana bersama jajaran,
Eka Januar Wahyuningtyas bersama Bayu Purnama Ramadani Penyuluh Narkoba Seksi P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) BNNK Sidoarjo, Serka Abdul Jambat Babinsa Koramil 0816/17 Gedangan, Tokoh Masyarakat Desa Gedangan dan Karang Taruna RW 03 & 04 Desa Gedangan.
Hal ini tak lepas dari peran Kepala Desa Bangah, Bambang Handoko yang berpesan dalam sambutan pembukanya berharap seluruh undangan yang hadir berani bertanya.
Tercatat Desa Bangah merupakan salah satu desa di Kabupaten Sidoarjo berbatasan dengan Desa Sawotratap yang dikenal dengan sebutan seputaran Aloha masuk zona merah peredaran narkoba.
“Desa kita masuk daftar merah, silahkan bertanya seputar Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan). Kepada Ketua RT, Ketua RW dan Karang Taruna bawa kabar informasi ini setelah pulang ke lingkungan sekitar,” ucapnya.
Obat-obatan terlarang dan Narkotika bisa membawa anak-anak terjerat kasus hukum, kehilangan pekerjaan, kesulitan keuangan dan masalah medis. Oleh sebab itu, Bambang menegaskan, gali potensi diri dengan hobi atau komunitas juga berkegiatan positif yang jauh lebih bermanfaat.
Menurutnya, kekuatan soliditas dan komitmen dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, khususnya penyalahgunaan narkoba perlu kesadaran bersama guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi mendatang.
“Mari kita bergerak bersama menuju bebas narkoba,” ajaknya.
Di penghujung penyampaian nya, Bambang berpesan, “Kami berharap anak anak bisa memilih dan memilah mencari teman atau ‘kekancan’ yang berpengaruh positif. Jika sudah menggunakan narkoba, anak-anak tidak akan bisa mengatasi masalah sendiri, tentu akan melibatkan peran keluarga, maka dari itu jaga nama baik keluarga,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Umum GSI, Dadang Buana menekankan, kegiatan sosialisasi adalah tindak lanjut dari perang melawan narkoba hasil perkenalan dengan Bapak Kepala Desa.
Pada kesempatan itu ia memperkenalkan, GSI dipercaya dan didaulat menjadi relawan BNN RI. Kepercayaan BNN pusat merupakan motor penggerak sosialisasi dan edukasi bagi anak bangsa.
“ Kami mohon materi yang disampaikan oleh BNN Kabupaten Sidoarjo dapat diserap, ditularkan ke kerabat, handai taulan dan sahabat terdekat. Jauhi Narkoba,” tegas Dadang.
Dikatakan, narkotika tidak pandang bulu, status maupun jabatan. “Jangan ada lagi warga Desa Bangah terjerat kasus narkoba, Semua bisa berpeluang menjadi pengguna maupun pengedar narkoba. Silahkan kunjungi profil Gaman Semeru Indonesia melalui laman www.gamansemeru.id, sebagai bentuk representasi edukasi dari GSI” jelasnya.
*Hidup Sehat Tanpa Narkoba, Grup WhatsApp Keluarga Ruang Edukasi*
Pesan penting disampaikan Eka Januar Wahyuningtyas Penyuluh Narkoba Seksi P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) BNNK Sidoarjo selaku nara sumber di acara tersebut, perusakan hubungan keluarga akibat narkoba adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan.
Narkoba dapat merusak ikatan dan kepercayaan yang ada dalam keluarga, membuat keluarga mengalami konflik dan kesulitan. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengenali tanda-tanda dan mencari bantuan profesional sejak dini.
Dengan dukungan keluarga dan langkah-langkah yang tepat, keluarga dapat memulihkan ikatan dan membangun kembali kepercayaan yang hilang.
“Mari maksimalkan grub WhatsApp keluarga sebagai media pengingat, berani mengedukasi pada setiap waktu, berani berkomunikasi sebagai bentuk edukasi pencegahan narkoba,” terang Eka Januar Wahyuningtyas.
Dipaparkan, bahaya narkoba bagi generasi muda sangat serius dan dapat memiliki dampak jangka panjang yang merusak. Narkoba dapat merusak kesehatan fisik dan mental. Tidak hanya itu, narkoba dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan otak. Serta dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecanduan, depresi, dan kecemasan.
“Keluarga, menjadi benteng utama untuk menanggulangi agar anak mengerti bahaya narkotika,” ajaknya. (*)