Lensaberita.online – Mgr. Maksimus Regus meresmikan Patung Santo Yosef dan Taman Devosi di Biara St. Yosef susteran KSSY Labuan Bajo Senin (05/11/2024). Dalam Pemberkatan Patung Santu Yosef dan Taman Devosi kepada Santu Yosef, yang mulia didampingi oleh Romo Richardus Manggu Vikjen Keuskupan Labuan Bajo, Romo Fransiskus Nala Kartijo Udu sekjen keuskupan Labuan Bajo Mgr Emeritus Michael Angkur, dan Vikep Wae Nakeng Pater Yeremias Bero. Ratusan umat hadir dalam menyaksikan pemberkatan aptung Santo Yosef ini.
Pada kotbahnya dimulai Mgr Maksimus Regus mengajukan sebuah Pertanyaan mendasar kepada suster-suster KSSY. apa yang paling penting dalam hidup ini? Ada menjawab Kebahagiaan, ada yang menjawab kasih, ada yang menjawab berdoa dan yang lain menjawab iman. Mgr melanjutkan pertanyaan semua hal itu kita simpan di mana? Semua menjawab hal tersebut kita simpan dalam hati.
Paus baru saja menulis surat Dilexit Nos merefleksikan bahwa dunia ini sedang kehilangan sesuatu yang berharga dari hidup mereka yaitu hati. Manusia sedang kehilangan hati. Oleh karena itu kita semua diajak untuk menemukan kembali hati itu dan terutama kerahiman Tuhan didalam kehidupan kita.
Barangkali dunia sedang kehilangan kerahiman maka dunia kita dikepung dengan berbagai macam perang, kekerasan, konflik, kebencian, dan banyak lagi yang lainnya. Baik diskala yang besar, global maupun skala-skala yang kecil dalam kehidupan kita setiap hari.
Banyak orang meninggalkan apa yang paling penting itu yaitu hati mereka. Ada pertanyaan sekarang setan itu tinggal dimana? Didalam hati manusia. Karena iman, kebahagiaaan, kasih dan doa tidak ada lagi disana. Bicara hati bukanlah bicara tentang sesuatu yang luar biasa, mewah, tetapi bicara tentang sesuatu yang sangat dekat, sangat sederhana. Tidak diwarnai dengan ucapan berkoar-koar katanya.
Hal ini nampak dalam diri Santo Yosef. Yang hari ini kita berkati patungnya disini. Hampir semua dalam injil dan semua isi kitab suci tidak pernah membicarakan nama Santo Yosef. Hanya dikatakan bahwa Santo Yosef adalah orang yang saleh. Dia tidak pernah bicara satu katapuun, tengelam dan tersembunyi.
Terapi itu bukan suatu bentuk kekalahan atau kelemahan tetapi itu adalah suatu bentuk ketulusan dan iklas. Santo Yosef ini menempuh jalan yang lain. Intinya jalan yang sama yaitu jalan iman. Santo Yosef menempuh perjalanan spiritual dan perjalanan rohani yang luar biasa. Dia tidak ada maksudnya dan tidak mengekspresikan pendirian-pendiriannya, sikap-sikap rohaninya tapi nampak di dalam buahnya. Ia mengantar Yesus secara diam-diam sampai disalib. Sampai Yesus menyelesaikan perjalanannya dan wafat disalib sebagaimana dikatakan membayar semua dosa-dosa kita oleh kematian.
Kita masih dalam suasana suka cita dan kegemberiaan peresmian Keuskupan baru Labuan Bajo. Ini juga penting iman itu butuh lewat simbol-simbol. Kalau bapa ibu katakan kami adalah Gereja katolik Labaun Bajo. Mana simbolnaya? Simbolnya adalah kami punya keuskupan. Kalau kita katakan kami punya spiritualitas dan keserhanaan Mana simbolnya? Simbolnya adalah Santo Yosef. Ini tidak hanya sekedar patung Tapi ini simbol kesederhanaan tentu patungnya penting tetapi pesannya dibalik patung itu yang ingin di katakan.
Karena itu diawal perjalanan keuskupan kita perlu simbol-simbol iman seperti ini, kita perlu basis-basis spiritual supaya kita bisa berjalan dan kita berjalan itu tepat. Bersandar pada ketokohnya Santo Yosef. Menurut saya bukan kebetulan tetapi sesuatu yang direncanakan oleh Tuhan. Jadi butuh simbol yang tepat memulai perjalanan ini yakni perjalanan spiritual, perjalanan kesederhanaan. Perjalanan kesederhanaan bukan hanya biara ini tetapi perjalanan kesederhanaan ini menjadi perjalanan kita semua.
Bukan hanya sebagai gaya hidup tetapi menjadi budaya hidup. Sesuatu yang kita bawa dalam pengalaman setiap hari. Dalam diam Santo Yosef memenangkan banyak hal yaitu memenangkan keselamatan bagi kita karena mendukung perjalanan putra secara diam-diam dengan penuh kesetiaan dan dengan penuh kerendahan hati. Dua nilai yang dimiliki oleh Santo Yosef kerendahan hati dan kesetiaan
Kehadiran taman doa disini menjadi barikade iman katolik di Labuan Bajo. Untuk memperkuat perjalanan iman kita. Baik sebagi komunitas, keluarga-keluarga maupun sebagai pribadi. Semoga ketokohan, potret dan figur spiritual Santo Yosef juga menjadi bagian perjalanan rohani, perjalanan spiritual komunitas, gereja, keluarga-keluarga dan spritualitas kepribadian kita masing-masing
Dalam kata sambuatanya Sr. Seferina, KSSY mewakili pemimpin Umum Yosefin Sitomorang dan Kepala Komunitas Labuan Bajo Sr. Bertha menyampaikan syukur kepada Tuhan yang setingi-tingginya untuk malam yang indah dalam kesatuan dengan seluruh alam semesta dan hembusan angin yang kita rasakan bahwa kasih Tuhan menyatukan kita dalam ekaristi kudus.
Yang paling mengembirakan kata Sr. Seferina adalah karena perayaan ini dipimpin langsung oleh uskup Keuskupan Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus.
Mungkin ada yang bertanya Mengapa Mendirikan patung Santu Yosef? Para suster KSSY mendirikan patung Santo Yosef di komplek pusat pelatihan Inklusi ini karena Santo Yosef yang kita kenal dalam kitab suci merupakan pelindung utama para suster KSSY. Dalam perjalanan karya kongregasi sejak berdirinya di Belanda para suster kerapkali mengalami penyelengaraan ilahi melalui doa dengan pengantaraan Santo Yosef.
Sampai sekarang devosi kepada Santu Yosef itu dirawat dengan baik oleh para suster KSSY. Menetapkan hari Rabu sebagai devosi para suster KSSY tertuju kepada Santu Yosef. Hal ini bertujuan agar para ssuter semakin taat dan dekat kepada Tuhan. Hidup doa, kerja maupun pelayanan dan persaudaraan ditunjukkan oleh Santo Yosef dalam mendampingi keluarga kudus kiranya menjadi ciri khas dan gaya hidup suster-suster Santo Yosef.
Kehadiran Yayasan karya murni adalah panggilan untuk bersinodal atau berjalan bersama yang mengutamakan perjumpaan antar pribadi dalam dialog-dialog terbuka, merancang misi dan Ziarah serta tujuan bersama tentu dalam kesatuan dengan Gereja universal dan Gereja partikular di Keuskupan Labuan Bajo ini.
Sejak Yayasan Karya Murni hadir di keuskupan Ruteng dan sekarang ada di Keuskupan Labuan Bajo yang berorientasi pada pemberdayaan untuk anak-anak berkebutuhan Khusus. Mukjizat Tuhan itu nyata setiap hari. Hal nampak dalam dalam proses pembuatan, pengemasan dan pengiriman Patung Yosef karena berjalan dengan baik.
Labuan bajo dengan potensi besar dan destinasi daerah pariwisata karena keindahan alamnya dapat menjadi magnet jika taman doa menjadi taman wisata religius. Dengan adanya taman doa Santo Yosef kiranya menjadi salah satu alternatif baru untuk kebutuhan wisata rohani bagi para wisatawan termasuk umat keuskupan labuan bajo. Taman doa santo Yosef menjadi sarana yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan keagungan Tuhan, memperdalam iman, dan berdoa untuk kebutuhan kita dan mencari petunjuk Tuhan dalam langkah hidup kita sehari hari.
Mewakili Yayasan Karya Murni Ruteng Romo Soni menyampaikan limpah terima kasih atas kehadiran yang mulia malam ini. Proses pembuatan patung ini memang memakan waktu yang cukup lama tapi begitu banyak tangan yang menolong sehingga pembuatan patung ini selesai tepat waktu dan pada sore hari ini kita bersama menyaksikan pemberkatannya.
Ketika pertama berdiskusi tentang pembangunan patung Santo Yosesf maka dipilihlah tempat ini karena tempat ini bersebelahan dengan Gua Maria. Maka semua sepakat tempat ini dipilih untuk taman doa. Kita selalu sebut menuju Yesus melalui Maria. Kita diajak mulai hari ni dan seterusnya untuk menyadari iman kita bahwa kita bisa menuju Yesus melalui Santo Yosef.
Oleh karena itu atas nama yayasan Karya murni Ruteng kami mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Mgr. Maksi dan betapa bahagainya kami karena patung ini langsung diberkati oleh yang Mulia sendiri. Mulai hari ini taman doa ini menjadi tempat doa bagi siapa saja dan terbuka untuk umum dan juga setiap para wisatawan yang datang ke Labuan Bajo menjadi taman doa ini sebagai wisata rohani untuk bisa berjumpa dengan Tuhan lewat Santo Yosef.
Mgr. Emeritus Michael Angkur dalam kata sambutanya menyampaikan bahwa Kehadiran Mgr, Maksi disini menjadi harapan baru bahwa tempat ini menjadi tempat keselamatan diwartakan. “Saya ikut persiapan pembangunan patung ini dan persiapan lahan untuk patung ini. Saya dukung agar umat disini menjadi jalan keselamatan. Iapun bergurau bahwa kalau kamu datang ke Santo Yosef lebih dahulu pasti Bunda Maria tidak marah katanya
Di akhir sambutannya Mgr emeretus berpesan kepada Mgr. Maksimus Regus untuk tetap setia sampai mati dan saya akan dukung perjalanan pelayanan dan panggilanmu dalam doa.
Mewakili pemerintah asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Aloisius Lahi menyampaikan bahwa atas nama pemerintah Kabuapten Manggarai Barat menyampaikan ucapan terima kasih atas hadirnya komunitas suster KSSY yang selama ini lebih banyak berkarya di Ruteng dan karya-karya ini sudah ada di Labuan Bajo ini.
Oleh karena itu tugas-tugas ini kedepannya pemerintah daerah harus bermitra lebih banyak lagi berkontribusi dalam karya-karya yang sudah ditunjukkan oleh biara ini. Semoga nilai-nilai yang di wartakan dan ditunjukkan oleh Santo Yosef ini bisa menular ke kami di pemerintah daerah supaya dari hati ke hati untuk memberikan kontribusi dalam penyelengaraan pemerintahan khususnya pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat terlebih khusus untuk saudara dan saudari kita yang kurang beruntung dan terpinggirkan.
(Vinsensius Patno)