Manggarai Barat – Lensaberita.online,-
Panitia tahbisan Uskup Baru Labuan Bajo melakukan konferensi pers. Hadir dalam konferensi pers ini Ketua Pelaksana Tahbisan Uskup Baru romo Dominikus Rino Maden, Vikep Labuan Bajo romo Richardus Manggu dan mewakili pemerintah asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Aloisius Lahi, Rabu (30/10/2024).
Di hadapan awak media Romo Dominikus Risno Maden menyampaikan bahwa secara umum, ada 4 (empat) agenda utama acara Tahbisan Uskup Perdana Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus.
Pertama, acara penjemputan Uskup Terpilih pada tanggal 12 Oktober yang lalu, mulai dari penerimaan secara adat di Pa‘ang Lembor hingga diterima dalam ibadat meriah di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo.
Kedua, Vesper Agung pada tanggal 31 Oktober 2024, pada Pukul 17.00 WITA, bertempat di Gereja Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo, yang dipimpin oleh Mgr. Silvester San, Uskup Denpasar dan pendamping Uskup Terpilih Mgr. Siprianus Hormat dan Mgr. Martinus Ewaldus Sedu.
Ketiga, Misa Pentahbisan Uskup Perdana Labuan Bajo bertempat di Gereja St. Petrus Sernaru pada pukul 08.30 WITA dengan Uskup Pentahbis Bapak Kardinal Ignatius Suharyo dengan pendamping Mgr. Paulus Budi Kleden dan Mgr. Siprianus Hormat.
Keempat, Misa Pontifikal yang dipimpin langsung oleh Bapak Uskup Mgr. Maksimus Regus, bertempat di Gereja Katedral Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Pukul 08.30 WITA.
Selain keempat agenda utama tersebut, ada beberapa agenda lain yang telah kita laksanakan menuju acara puncak tahbisan.
Pertama, kegiatan katekese umat di 25 (dua puluh lima) Paroki dalam wilayah keuskupan Labua Bajo pada bulan September hingga Oktober 2024. Kedua, Mgr. Maksimus Regus bersilaturahmi ke Sekretariat NU Labuan Bajo pada tanggal 14 Oktober 2024 yang disatukan dengan kegiatan sosial karitatif pembagian sembako. Ketiga, acara adat We’e Mbaru (memasuki rumah) dan Misa pemberkatan rumah keuskupan Labuan Bajo pada tanggal 16 Oktober 2024. Keempat, Kegiatan ilmiah Launching dan bedah 3 Buku Kenangan Tahbisan Uskup Perdana Labuan Bajo. Kelima, kegiatan ekologis yang dibagi dalam dua bagian besar, yaitu kegiatan Rehabilitas Terumbu Karang bertempat di Pantai Binongko pada tanggal 25 Oktober yang lalu.
Keenam kegiatan penanaman pohon kenangan keuskupan baru Labuan Bajo dan pohon kenangan uskup perdana Labuan Bajo di sekitar rumah keuskupan Labuan Bajo.
Keenam, Mgr. Maksi mengunjungi umat di salah satu KBG dalam kota Labuan Bajo (KBG St. Thomas More, Paroki Wae sambi) yang disertai dengan pembagian sembako bagi umat yang membutuhkannya.
Kami perlu sampaikan juga bahwa dalam kepanitiaan Tahbisan Uskup Perdana Labuan Bajo yang berjumlah 243 orang ini, tidak hanya melibatkan para imam dan biarawan/wati, tetapi juga melibatkan umat. Tidak hanya melibatkan pihak Gereja, tetapi juga pihak Pemerintah Daerah Manggarai Barat, pihak sekolah dan perguruan tinggi, pihak swasta, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh lintas agama.
Meskipun personalia panitia dan agenda acara tabisan uskup perdana Labuan Bajo begitu banyak, ada satu spirit yang tetap menyatukan panitia dan kepanitiaan, yakni semangat dasar dari logo dan moto Bapak Uskup Mgr. Maksimus Regus, Ut Mundus Salvetur Per Ipsum (Supaya Dunia Diselamatkan oleh-Nya) dari Injil Yohanes 3:17, yang di dalamnya memuat semangat berjalan bersama (Sinodalitas), Gereja yang terbuka (Eklesiologis-inklusivistik), semangat solidaritas bagi kaum rentan, serta semangat ekologis bagi alam ciptaan.
Selaku ketua pelaksana Tahbisan Imam baru romo Risno mengajak mengajak semua imam, biarawan dan biarawati, dan semua umat tanpa kecuali untuk terlibat dalam tiga agenda puncak Tahbisan, yakni Vesper Agung, Misa Tahbisan, dan Misa Pontifikal. Selain itu, kami juga mengajak insan pers untuk mempublikasikan agenda-agenda ini.
“Mari kita menyambut Uskup Perdana Keuskupan Labuan Bajo dan Keuskupan Baru Labuan Bajo dengan sukacita,” ungkapnya.
Ketika ditanya soal undangan yang hadir dalam yahbisan Uskup baru Labuan Bajo romo Risno menjelaskan bahwa pada prinsipnya acara tahbisan adalah acara yang bersifat terbuka. Terbuka artinya semua imam, biarawan dan biarawati dan seluruh umat tidak pernah dilarang untuk menghadiri acara ini.
“Kita memiliki kapasitas Gereja yang terbatas. Khusus Gereja sernaru tempat pelaksanaan misa tahbisan bahwa kapasitasnya hanya bisa menampung 3000 umat. Karena kapasitasnya hanya 3000 umat maka perlu diatur,” katanya.
Untuk Keuskupan Labuan Bajo setiap paroki mengirim dua belas orang undangan sedangkan keuskupan Ruteng mengutus enam orang undangan per paroki. Pada prinsipnya tidak ada yang di kecualikan.Ada 42 uskup yang sudak terkonfirmasi yang akan hadir ikut tahbisan dan dua administrator. Yang menjadi uskup pentahbis adalah Kardinal Ignatius Suharyo.
Ada 42 Uskup seluruh Indonesia yang hadir di tambah Uskup Ruteng dan Uskup Labuan Bajo menjadi 44 uskup.
Ketika ditanya oleh awak media berkaitan dengan Spirit kesederhanaan yang ditujukkan oleh Paus saat berkunjung ke Indonesia, romo Risno menjelaskan bahwa uskup terpilih sudah mengingatkan dan menghimbau kepada panitia tahbisan agar kegiatan pentahbisan ini dibuat sesederhana mungkin.
Berkaitan dengan aspek kesederhanaan ini soal penginapan hotel tempat menginap para uskup di beri secara gratis oleh pihak hotel. Hal ini menurut pihak hotel merupakan bagian dari dukungan mereka atas pentahbisan uskup baru.
“Berkaitan antar jemput di Bandara dimana semua para uskup yang datang mengunakan bis transportasi menuju hotel. Selain itu panitia diingatkan oleh uskup terpilih Mgr Maksimus Regus agar baliho di minimalisir. Bentuk kesederhanaan yang lain adalah semua umat setelah perayaan ekaristi bersama para imam makan bersama dengan para uskup dengan mengunakan nasi kotak yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengikis raung pembatas antara satu dengan yang lainnya,” tegas romo Risno.
(Vinsensius Patno)