Surabaya, lensaberita – Nampak antusias para pelajar di SMA Negeri 2 Kota Surabaya saat kran dialog interaktif seputar sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) oleh Yayasan Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (Gaman) Semeru Indonesia (GSI) dibuka. Sepuluh penanya baik siswa maupun siswi menyampaikan pertanyaan variatif hingga membuat suasana mencair disertai pembagian merchandise yang telah disiapkan tim GSI.
Kegiatan tersebut bertemakan ‘Pencegahan Narkoba di Usia Remaja, Gaman Semeru Indonesia Menyelamatkan Anak Bangsa’, dilaksanakan di lapangan SMAN 2 Kota Surabaya, Kamis (26/9/2024), pagi.
Hadir dalam kegiatan itu seluruh anak didik SMAN 2 Kota Surabaya sejumlah 1070 siswa/i, guru pendamping, Waka Kesiswaan dan Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Surabaya Dra. Titik Hariani, M.M, serta seluruh pengurus pusat Gaman Semeru Indonesia.
Dalam sosialisasi kali ini, Dadang Buana Ketua Umum GSI memaparkan, narkoba atau narkotika dan obat-obatan terlarang telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Upaya pencegahan sejak dini sangatlah penting. Mengutib dari penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia Darurat Narkoba. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak fisik, mental, dan sosial, serta berujung pada tindakan kriminal dan masalah kesehatan kronis.
Dadang sapaan pria asli Mojokerto tersebut menyampaikan, sosialisasi pencegahan narkoba merupakan salah satu strategi yang efektif untuk melawan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Kami mohon adik-adik dapat memahami bahaya narkoba juga faktor resiko yang menyebabkan penyalahgunaan, bahkan bagaimana langkah-langkah untuk menghindarinya,” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan, kegiatan ini tidak hanya menargetkan kalangan remaja dan pemuda yang sering menjadi kelompok paling rentan tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, dan tempat kerja.
Dadang menjelaskan mengenai undang-undang yang mengatur penggunaan, kepemilikan, dan distribusi narkoba di Indonesia. Dirinya menekankan bahwa keterlibatan dalam aktivitas terkait narkoba dapat membawa konsekuensi hukum yang sangat berat, termasuk hukuman penjara jangka panjang sampai ancaman hukuman mati.
Selain itu, dia juga mengutarakan upaya-upaya yang dilakukan oleh kepolisian dalam memberantas jaringan narkoba serta pentingnya peran serta masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba.
Pemahaman narkoba pada bahan adiktif berupa berbagai jenis zat adiktif yang sering disalahgunakan, mulai dari narkotika hingga obat-obatan psikotropika di dalam tubuh dapat menimbulkan ketergantungan, serta mempengaruhi perilaku pengguna. Dalam hal ini, Dadang melalui penyampaian nya menekankan bahwa pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda dimulai dari pengetahuan tentang bahaya narkoba.
“Kita mulai dengan kata “SANGAR” Sadar Ngelawan Narkoba. Gaman Semeru Indonesia terus mendukung Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui sosialisasi P4GN dengan tujuan membentuk generasi anti narkoba serta meningkatkan pengetahuan tentang bahaya narkoba bagi kalangan pelajar tingkat SMA/SMK, agar anak-anak sebagai generasi muda dapat terhindar dari bahaya narkoba,” ungkapnya.
Dadang menandaskan, “generasi muda adalah calon pemimpin bangsa. Untuk mewujudkan semua itu, pembekalan kepada anak-anak sekolah perlu dilakukan karena di semua lini sekarang ini sudah dimasuki narkoba. Oleh karena itu, mari kita rapatkan barisan bersama-sama bersatu padu untuk menyatakan perang terhadap narkoba, “ tambahnya.
Terpisah, Titik Hariani Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Surabaya memberikan apresiasi kepada Gaman Semeru Indonesia yang telah berkenan menyampaikan pesan pencegahan narkoba di SMAN 2.
“Tentunya jangkauan berpikir anak-anak belum panjang. Sedangkan pengaruh era milenial begitu luar biasa, karena anak kita itu punya guru dimana-mana dan siapa saja. Dengan gadgetnya saja kita tidak mampu untuk mengikutinya,” ungkap Titik mengawali penjelasan nya.
Maka dari itu kata Titik, pengaruh negatif terutama narkoba, pergaulan bebas membawa pengaruh negatif akan sangat gampang melekat dan paling gampang menular.
“Nah, kalau selalu diingatkan bukan hanya dari kita, ini sangat menguntungkan dan sangat kami butuhkan. Sekali lagi anak anak jati dirinya belum jelas. Merasa dewasa, tapi saat ini masih anak anak. Jadi kami sangat bersyukur GSI berkenan berkolaborasi dengan sekolah. Momen nya pas, terutama masalah penyalahgunaan narkoba,” tutur Titik.
Mencermati pemaparan narkoba oleh GSI sebut Titik, melalui berbagai cara dan modusnya, anak anak akan mengerti pemahaman makna dari Narkoba. “Kadang kadang anak didik kami tidak tahu akibatnya seperti apa nanti masa depannya seperti apa, nggak terpikir. Jadi jika selalu diberi pembekalan sejak awal, sedikit banyak bisa memberikan edukasi bagi mereka agar terbuka dan bisa menilai,” ujar Titik.
Sementara itu, bentuk pencegahan narkoba di SMAN 2 ungkap Titik, telah lama dilakukan sejak lama. Setiap saat selalu melakukan pemeriksaan mendadak. “Setiap kali kita sidak, alhamdulillah aman. Waktu sidak tentatif, bersama Waka Kesiswaan,” cetusnya.
Di akhir, Titik berharap, “sinergi seperti sekarang ini tidak berhenti. Saling mendukung dari semua stakholder untuk Indonesia bebas Narkoba,” pungkasnya.
(Tim/*)