Palembang, LensaBerita.Online,-
Melalui support Kemdikbud Ristek dan LPDP Politeknik Negeri Sriwijaya dipercaya untuk menggelar diskusi publik program penguatan ekosistem kemitraan juga pengembangan inovasi berbasis potensi Daerah di Sumsel dan Babel tahun 2023.
Ade Silvia Handayani, ST. MT selaku Ketua pelaksana kegiatan sekaligus Dosen Polsri mengatakan bahwa acara tersebut di hadiri oleh berbagai perguruan tinggi dalam negeri serta beberapa kementerian juga turut menghadiri undangan itu.
“Kegiatan ini diikuti oleh 14 Perguruan Tinggi Vokasi dan akademisi juga komunitas yang terlibat, baik itu dari Kemendikbud maupun Kementerian lainnya,” Kata Ade, pada Selasa (31/10/2023) lalu.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Polsri Dr. Ing. Ahmad Taqwa, MT menjelaskan bahwa sebelumnya telah terlaksananya FGD dengan harapan TKDV Sumsel bisa lebih maksimal dalam penyerapan tenaga kerja.
“Kemarin kita telah menggelar FGD, diharapkan Tim koordinasi Daerah Vokasi atau TKDV Sumsel akan membentuk sebuah ekosistem untuk lulusan SMK dan Politeknik agar bisa berkesinambungan dalam hal ini, soalnya nanti akan ada link dan match ke dunia usaha dan Industri,” Jelasnya.
Melihat kegiatan itu terlaksana dengan sempurna, Sekda Sumsel Ir. SA Supriyono juga merasa bangga serta bahagia. Dirinya juga berharap kepada anak-anak yang telah mendapatkan keahlian dari sekolahnya bisa berkontribusi kepada negara Indonesia, khususnya Sumsel.
“Semoga melalui kegiatan ini banyak anak bangsa terutama di sini, bisa mengembangkan karirnya melalui skill yang diperoleh melalui Sekolah Vokasi maupun Perguruan Tinggi Vokasi sebelumnya, sehingga pada gilirannya akan membangun bangsa terutama di sumatra Selatan,” harap Supriyono.
Dalam hal itu, Direktur mitra studi Kemendikbud ristek Uuf Brajawidagda menuturkan pihaknya telah merancang kebutuhan Daerah dan membuat kelompok sebanyak 20 dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
“Untuk membuat basis yang kuat maka pada tahun pertama ini kita membuat rancangan, butuhnya daerah itu apa. Salah satu 20 kelompok perguruan tinggi yang kita tugaskan di Indonesia mulai dari yang pertama diluncurkan di Yogyakarta dan ini yang ke 16 di Sumsel,” tutur Uuf.
Wadir IV Polsri, Drs. Zakaria, M.Pd memaparkan bahwa sumber pembiayaan dari kegiatan itu melalui LPDP. Dirinya juga menjelaskan kalau analisis itu bersifat lambat, tidak dapat diselesaikan selama setahun, namun akan terus berkelanjutan pada tahun berikutnya.
“Kajian ini bersifat multiyers, jadi tidak selesai dalam satu tahun. tetapi berlanjut pada tahun depan dari sumber pendanaan untuk sekarang ini dari LPDP,” papar Wadir IV Polsri Zakaria.
(Ling Ling Jovi)