Pasuruan//lensaberita – Proyek rekronstruksi jalan Mendalan-Belik yang menelan anggaran senilai Rp. 3.694.487.594,19 dan dikerjakan oleh pemenang tender Multi Artha Guna mengundang pertanyaan warga. Rabu (11/10/2023)
Pasalnya, pada saat pengerjaan yang salah satu uraiannya adalah pembangunan retraining wall/tembok penahan tanah dan berlokasi di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini diketahui tanpa menggunakan molen.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu warga sekitar yang aktifitasnya hampir setiap hari melewati jalan tersebut.
“Saya lihat beberapa hari pengadukan dilakukan manual oleh para pekerja. Padahal sepengetahuan saya, seharusnya kan pakai molen,” ungkap salah satu warga yang enggan namanya dipublikasikan ini.
Dirinya juga heran ketika melihat bentuk retraining wall yang baru saja selesai dikerjakan berbentuk segitiga.
“Baru kali ini saya lihat bentuk tembok penahan tanah berbentuk segitiga,” ujarnya.
Menambahkan, salah satu tokoh masyarakat setempat ini juga mempertanyakan, apakah dinas terkait serta pihak konsultan selama ini tidak mengawasi proyek itu. Karena selain kejanggalan di atas, dirinya juga tidak melihat adanya papan informasi proyek terpasang selama ini.
Terpisah, saat awak media mencoba mengklarifikasi kepada Kepala Disperindag, Diana Lukita Rahayu terkait hal tersebut, hingga berita ini tayang dirinya masih belum memberikan jawaban. (nd/tim)
Bersambung