PEKANBARU,Lensaberita.online – Babak baru terkait Kasus Flexing dan Hedonisme Istri sekaligus Anak Perempuan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ir SF Hariyanto MT.
Pasalnya, nama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Republik Indonesia, Jenderal Purn TNI Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) disebut-sebut sebagai Aktor Utama dalam Menjaga dan Mengamankan (Backing) Kasus tersebut.
Nama Menko LBP disinyalir menjadi “Tameng Besi” terhadap seluruh Kasus dan Permasalahan yang dihadapi Sekdaprov Riau, SF Hariyanto.
Melalui Staf Khusus Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) Supirman S.Kom, nama Menko LBP seperti diseret-seret dalam kasus Hedonisme Keluarga Besar Sekdaprov Riau SF Hariyanto, yang sudah terlanjur Viral di berbagai Media Sosial (Medsos) dan Media Massa dalam beberapa pekan terakhir.
Seperti yang terjadi di Akun Twitter @PartaiSocmed dalam postingannya, telah banyak menampilkan foto Supirman bersama rombongan orang yang sedang duduk di satu meja, sedang menyantap makanan di sebuah restoran mewah.
Dalam foto tersebut, terlihat Supirman duduk manis sambil tersenyum riang di samping Sekdaprov SF Hariyanto, yang juga tersenyum kegirangan di depan kamera.
Stafsus BSSN RI, Supirman itu terlihat mengenakan jam tangan mewah yang harganya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, bahkan lebih!
Pantauan media ini, di atas foto tersebut Akun @PartaiSocmed menuliskan ‘caption’; “Ada orang Luhut di dekat Sekda Riau”.
Selain itu, Akun Medsos @PartaiSocmed juga menuliskan ‘caption text’ yang menyinggung Supirman tersebut; “Tahu kan berapa biaya yang dikeluarkan untuk bisa menghadap Luhut”.
Postingan tersebut telah dilihat ribuan kali dan mendapat like sebanyak 3.132 kali serta dikomentari 611 Netizen.
Postingan-postingan itu telah mendapat banyak ragam komentar dari Netizen, salah satunya pemilik akun @Beti yang mengungkapkan; “Kalaupun si SEKDA blm keangkut.. setidaknya masyarakat sdh banyak tau. Setidaknya dia sdh mulai meriang, gak nyyenyak tidur & gak enak makan. Tinggal tunggu waktu, mudah2an segera”.
Kemudian Akun @JackPrime berkomentar; “Gassken angkut semua yg korupsi”.
Sebelumnya nama Supirman disebut-sebut sebagai orang yang sangat andil dalam penempatan SF Hariyanto sebagai Sekdaprov Riau, yakni dengan membawa-bawa nama besar Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
Sejumlah Netizen bahkan mengungkap jika ‘gerombolan’ SF Hariyanto dan Supirman bermain banyak proyek di Pemprpv Riau.
Namun Supirman yang dikonfirmasi membantah informasi tersebut dengan menyatakan sudah cukup lama tidak bertemu dengan SF Hariyanto.
“Sudah setahun tidak ketemu SF Hariyanto,” kata Supirman lewat telekomunikasi via Media Online www.RiauBook.com di Pekanbaru, Kamis (30/3/2023).
Dalam pengakuannya, Supirman juga beralasan telah lama berada di Jakarta sejak menjabat sebagai Stafsus BSSN dan jarang pulang ke Kota Pekanbaru.
“Sudah lama gak ke Pekanbaru,” katanya.
Media Center Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau menghimpun banyak informasi dan pemberitaan, seputar Kasus Viralnya Gaya Hidup Pamer dan Mewah-Mewahan serta Pamer bergelimang harta (Hedonisme) Keluarga Besar Sekdaprov Riau, SF Hariyanto.
Bagi Ketua KNPI Provinsi Riau Larshen Yunus, dugaan atas keterlibatan Menko Marvest LBP harus dibuka seterang-terangnya. Karena zaman sekarang ini tidak ada yang bisa “bersikap Macam Betul” termasuk Pejabat Besar sekalipun.
“Kalau benar Menko LBP terlibat, KNPI Riau siap sedia membongkar Praktek Haram seperti itu atau Justru Staf BSSN Supirman yang menjual-jual nama Menko LBP?” tanya Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau itu memastikan, bahwa pihaknya segera menindaklanjuti temuan tersebut. Keterlibatan Menko LBP jangan dijadikan sebagai Alat Pembenaran, karena Haikatnya Semua Orang sama di Mata Hukum.
Sebelumya, pemilik Akun Twitter @PartaiSocmed juga ‘mencuitkan’ dengan menyeret nama Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang dia duga sebagai beking dari SF Hariyanto.
Pertanyaannya, apakah nama Menko LBP benar-benar berada dibalik segala bentuk Permasalahan Sekdaprov Riau beserta Keluarganya?
DPD KNPI Provinsi Riau dibawah Kepemimpinan Ketua Larshen Yunus menegaskan, siapapun itu, Pejabat Besar sekalipun dia, Pensiunan Jenderalpun dia, tak ada ngaruh, tak ada ampun!! Rakyat Harus Melawan! semua orang sama dimata hukum. Tidak boleh ada Beking Membeking. Negeri ini harus bersih dari segala bentuk Praktek Haram Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Opung Menko LBP kami minta untuk berikan Klarifikasinya. Apakah benar Opung Tukang Beking Membeking atau tidak! kalau menurut kami Opung LBP orang yang tegak Lurus. Atau jangan-jangan Oknum Staf yang bernama Supirman itu menjual-jual nama Opung, tolong segera Klarifikasi Opung Menko!” tegas Ketua KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (30/3/2023) Induk Organisasi Kepemudaan terbesar dan tertua itu lagi-lagi memantabkan tekad. Bahwa terhadap nama siapapun yang melindungi Kasus Sekdaprov Riau SF Hariyanto, maka hanya satu kata, Lawan dan Telanjangkan!
Ketua DPD KNPI tingkat Provinsi termuda se-Indonesia itu juga menghimbau semua pihak, bahwa Kasus yang dialami Sekdaprov Riau sangat Beruntun, bahkan lebih banyak Turunan atas permulaan Kasus Flexing dan Hedonisme tersebut.
“Bagi kami, Pembuktian Terbalik harus dilakukan. Dasar hukumnya diatur dalam Pasal 77 dan 78 Undang-Undang PP TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) dan dasarnya itu sudah baku, yakni Pamer Harta Kekayaan dihadapan umum yang kemudian menimbulkan kegaduhan dan persepsi liar di tengah-tengah masyarakat” tutur Larshen Yunus.
Jika hal tersebut belum dilakukan, maka menurut Alumni Sekolah Vokasi Mediator dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu sah-sah saja, karena masyarakat kemudian menduga kekayaan yang Sekdaprov Riau peroleh adalah hasil dari Praktek Penjarahan APBD.
“Kami minta, memohon sekaligus mendesak, agar Aparat Penegak Hukum (APH) terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian ataupun Kejaksaan untuk Segera melakukan Pemanggilan dan Pemeriksaan terhadap Sekdaprov Riau serta tentunya melakukan Pembuktian Terbalik” pungkas Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Sosialis Universitas Riau (Unri) itu.
Bagi Aktivis Larshen Yunus, Aparat Penegak Hukum (APH) yang paling tepat melakukan Pembuktian Terbalik dimaksud adalah KPK, walaupun sebenarnya kejaksaan maupun kepolisian bisa saja untuk melakukannya, tapi menurutnya KPK lebih Super Power lagi.
“Atas nama DPD KNPI Provinsi Riau beserta seluruh OKP-OKP yang terhimpun, menyerukan agar Harta yang Mencurigakan milik Sekdaprov Riau SF Hariyanto sebaiknya dilakukan Penyitaan terlebih dahulu dan silahkan dia (SF Hariyanto) buktikan jika memang Harta yang dimaksud merupakan hasil dari jalan yang benar, maka sudah tentu akan dikembalikan lagi.
Namun jika tidak bisa dibuktikan, maka negara bisa menyitanya,” kata Ketua KNPI Riau, Larshen Yunus.
Alumni Jurusan Sosiologi FISIP UNRI itu juga katakan, bahwa Harta Benda Mencurigakan yang dimiliki SF Hariyanto dan Keluarga Besar.
“Perlu diketahui, bahwa para Pelaku Kejahatan itu pada umumnya sangat pandai menyembunyikan harta benda mereka dengan mengklaim dan mengatasnamakan milik keluarga, saudara dan rekan kerja, bahkan anak buah yang mereka percayaipun bisa menjadi tamengnya” tutur Larshen Yunus.
Menurut dia, kasus Hedonisme Keluarga Sekdaprov Riau adalah Momentum baik dalam proses membersihkan anasir-anasir yang selama ini menerpa para pejabat di pemerintahan.
“Selama ini anasirnyakan sudah menjadi sangat umum, banyak pejabat ketika menduduki jabatan strategis kerap melakukan penyimpangan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan pribadi,” ujarnya.
Sebelumnya SF Hariyanto telah Mengklarifikasi terkait informasi atau postingan hidup mewah keluarganya di Instagram dan ternyata justru Pengakuan tersebut Menambah Daftar Kebohongan dan Kefasikan Oknum Pejabat di Pemprov Riau.
“Coba anda bayangkan! Pesta Ulang Tahun Anak Perempuannya di Hotel Mewah Ritz-Carlton Jakarta, tapi dia bilang justru itu bukan Pesta, karena hanya dilakukan disebuah Toko. Pokoknya Ngeri kali bapak Sekda yang satu ini. Bohong Tingkat Tingginya minta Ampun. Ayo seluruh Masyarakat Riau, mari ikuti Perlombaan Sayembara Berhadiah Rp.500 Juta bagi Pemenang yang Menemukan Toko Ritz-Carlton Versi Sekdaprov Riau SF Hariyanto itu. Cepat atau Lambat Kebohongan itu akan terungkap!!! ibarat Niat Menyembunyikan Bangkai, dengan cara apapun itu, pasti tercium juga Bauk Bangkainya” tutup Larshen Yunus, didampingi Tim Advokasi Hukum DPD I KNPI Provinsi Riau.
Terakhir, pihaknya juga kembali mengingatkan seraya mengajak Menko LBP, untuk segera memberikan Klarifikasinya, seputar Keterlibatan Namanya dalam Kasus yang menimpa Sekdaprov Riau, SF Hariyanto. Agar Rakyat Percaya, sebaiknya Menko LBP turut serta dalam memberikan dukungan seraya mengajak APH untuk segera Memanggil dan Memeriksa SF Hariyanto beserta Istri dan Anak Perempuannya itu. (Adek ciput)