Gotong Royong Dalam Menjaga Infrastruktur

  • Bagikan

Banyuwangi,Lensaberita.online-Menjaga fasilitas umum atau infrastruktur yang diberikan oleh pemerintah harus dijaga bersama dengan bergotong royong. Sesuai dengan Permendagri Nomor 42 tahun 2005, bahwa Gotong Royong adalah kegiatan kerja sama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

Seperti akhir – akhir ini, khususnya di Kabupaten Banyuwangi ramai perbincangan dengan banyaknya jalan rusak di beberapa tempat dan air yang mengenangi jalan raya. Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
jalan nya lebih tinggi daripada bahu jalan, dan bahu jalan lebih tinggi daripada saluran yang masuk ke drainase. Sehingga penampang jalan secara teknis lebih tinggi. Harus Ada kemiringan 1 hingga 2 cm disamping kanan atau kiri sehingga air bisa langsung keluar dari badan jalan. Dari badan jalan masuk ke bahu jalan, bahu jalan juga lebih rendah dari badan jalan, ini bisa mengeluarkan atau mengbubungkan air ke drainase.

Kalau kondisi ini tidak handal, air lewat di jalan aspal sedangkan aspal itu adalah banyak senyawa dari minyak, nah minyak dan air ini tidak bisa bersatu dan pasti merusak kualitas aspal tersebut. Aspal yang ada genangan air dan tidak segera ditangani, bisa dipastikan tidak akan berumur lama. Ketika ada beban, fleksibilitasnya itu rusak. Jadi bisa dikatakan aspal itu perkerasan elastis.

Pemerintah selama ini sudah melakukan intervensi pembangunan atau infrastruktur, harapannya ada semua limi semua elemen bekerja sama dan gotong royong menjaga apa yang sudah diberikan oleh pemerintah. Jadi bukan hanya tugas dari pemerintah atau instansi terkait saja, namun peran masyarakat dalam menjaga fasilitas atau bangunan itu juga lebih besar.

Jadi pemerintahan tingkat kecamatan, tingkat desa dan masyarakat, harusnya semua gotong royong. Misalkan bahu jalannya belum terurus ya diurus bersama, agar genangan air yang ada di jalan segera keluar ke drainase yang ada. Misalkan saat bahu jalan ini ditumbuhi banyak rumput apalagi hingga tinggi, air yang ada di jalan tidak akan bisa keluar dan tidak masuk ke drainase. Jadi bahu jalan dan drainase itu mari dijaga bersama – sama dan tidak hanya mengandalkan pemerintah.

Pemerintah daerah, provinsi ataupun pusat harusnya punya program yang dianggarkan untuk masyarakat atau desa bahkan kecamatan untuk memberikan stimulus berbentuk penghargaan atau reward dan diberikan setiap 3 atau 4 bulan sekali. Disini pemerintah desa maupun kecamatan akan bergerak dengan semangat untuk menjaga infrastruktur jalan hingga drainasenya. Sehingga dengan seperti itu umur atau kualitas jalan lebih panjang. Jadi kurang tepat jika kondisi sekarang saling menyalahkan dan mari kita terapkan gotong royong untuk mewujudkan Banyuwangi ini lebih maju dan pemerintahannya beserta legislatifnya lebih baik lagi dalam arti pro rakyat. Pemda Banyuwangi jangan banyak berfikir lagi untuk menganggarkan memberi reward untuk membentuk masyarakat peduli jalan.

Veri Kurniawan ( FOSKAPDA )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *